Baca Juga: Cap Badak, Minuman Kebanggaan Orang Medan Ini Ternyata Hasil Karya Seorang Sarjana Teknik Kimia
Dari sekian banyak kuliner khas Batak, mi gomak memang menjadi salah satu panganan yang istimewa.
Hal ini tak terlepas dari sejarah penyajian mi gomak yang sebagian masih dipertahankan hingga kini.
Sejak dulu, cara penyajian mi gomak adalah dengan meracik berbagai bahan ke dalam piring atau mangkuk dengan menggunakan tangan.
Cara penyajian dengan menjumput mi dengan menggunakan tangan dalam bahasa daerah setempat disebut sebagai digomak.
Baca Juga: Fakta Menarik Naniura, Sajian Ikan Mentah Khas Batak yang Disajikan dengan Rempah Andaliman
Itulah sebabnya kuliner ini disebut mi gomak karena penyajian mi dilakukan dengan digomak-gomak atau dijumput dengan tangan ke dalam piring.
Walau kini banyak mi yang disajikan dengan sendok atau garpu, ada pula pedagang yang masih melakukannya dengan digomak tentunya dengan menggunakan sarung tangan agar lebih higienis.
Bentuk mi dan sajian mi gomak membuat kuliner ini kerap dijuluki sebagai spageti khas Batak.
Penyebabnya adalah ciri khas ukuran mi gomak yang memang lebih besar daripada mi tradisional lainnya.
Tekstur mi gomak juga mirip dengan spageti, yaitu terasa kenyal dan tidak gampang patah ketika dimasak.
Mi gomak sendiri dibuat dari mi lidi, yaitu mi mentah dari tepung terigu yang dibentuk seperti batang lidi tebal yang tegak dan lurus.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR