Konsumsi jahe dalam bentuk olahan apa pun sebenarnya bermanfaat membantu menurunkan kadar glukosa darah.
Namun, penderita diabetes perlu memantau kadar gula darahnya dengan cermat jika mengonsumsi jahe dalam jumlah besar.
Mereka yang rutin minum obat diabetes, seperti insulin atau obat antidiabetes oral, pun wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi jahe.
Konsultasi bertujuan untuk mengetahui dosis obat dan jahe yang perlu diminum agar gula darah tetap stabil dan tidak anjlok.
Orang yang memiliki riwayat penyakit asam lambung atau refluks asam juga harus mewaspadai asupan jahe.
Penyakit asam lambung adalah kondisi saat cairan asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.
Dipicu pola makan tak teratur dan stres, penderita umumnya akan merasakan gejala seperti nyeri panas di dada atau heartburn setelah makan dan memburuk ketika berbaring.
Dikutip dari Medical News Today, asupan jahe berlebihan dapat memperburuk gejala asam lambung.
Orang dengan tekanan darah tinggi perlu berhati-hati saat mengonsumsi rimpang jahe dalam bentuk apa pun.
Bukan karena jahe meningkatkan tekanan darah, melainkan efeknya yang dinilai cukup efektif dalam mengontrol tensi.
Faktanya, beberapa penelitian, seperti penelitian pada 2019 yang diterbit dalam Phytotherapy Research menunjukkan, jahe dapat menurunkan tekanan darah pada orang dengan hipertensi.
Baca Juga: Catat! Orang dengan Kondisi Ini Jangan Lagi Sering Makan Sayur Bayam, Bisa Menyesal Sejadi-jadinya
Source | : | kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR