Agar-agar memiliki konsistensi yang lebih padat dan kaku dibandingkan dengan jelly.
Teksturnya lebih berserat dan tergantung pada jumlah agar-agar yang digunakan.
Puding memiliki rasa yang lembut dan umumnya mengambil rasa dari bahan-bahan tambahan seperti coklat, vanilla, atau buah-buahan.
Jelly memiliki rasa yang khas dari sari buah yang digunakan dalam pembuatannya.
Agar-agar memiliki rasa netral dan cenderung mengambil rasa dari bahan-bahan tambahan seperti gula atau sirup.
Puding berasal dari Eropa dan telah menjadi bagian dari hidangan penutup tradisional di berbagai negara di dunia.
Jelly juga berasal dari Eropa dan telah menjadi bagian dari hidangan penutup di banyak budaya, terutama yang menggunakan buah-buahan lokal.
Sementara itu, agar-agar berasal dari Asia, khususnya Jepang, dan telah digunakan secara tradisional dalam hidangan penutup dan makanan ringan Asia.
Meskipun puding, jelly, dan agar-agar memiliki beberapa kesamaan dalam hal menjadi hidangan penutup ringan, perbedaan mendasar dalam bahan baku, proses pembuatan, konsistensi, dan asal usul memberikan karakteristik unik pada masing-masing dari mereka.
Sebagian artikel ini ditulis dengan bantuan kecerdasan buatan manusia.
Perbedaan Asam Jawa, Gelugur, dan Kandis untuk Masakan, Jangan Sampai Salah Pakai
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR