Kemasan santan yang rusak mungkin terlihat bengkok, terlipat, atau memiliki bekas tekanan yang tidak semestinya.
Ada kemungkinan adanya sobekan, goresan, atau bahkan lubang kecil pada kemasan santan.
Segala bentuk kerusakan itu dapat mempengaruhi kualitas santan, jadi jauhi membeli santan kemasan dengan kondisi tersebut.
Jika kemasan terlihat terlalu mengembang, itu bisa menandakan adanya masalah di dalamnya.
Sebaliknya, kemasan yang terlalu tertekan juga bisa menunjukkan kerusakan pada santan kemasan.
Jika kemasan santan sudah melewati tanggal kedaluwarsa yang tertera, ada kemungkinan besar bahwa kualitasnya sudah terganggu.
Meski kondisi kemasan terlihat bagus, Anda juga perlu memperhatikan kondisi santannnya.
Santan yang sehat biasanya memiliki warna yang khas. Jika warnanya berubah menjadi tidak lazim, seperti kecoklatan atau warna yang tidak sesuai, itu bisa menjadi tanda kerusakan.
Lalu letika membuka kemasan santan, bau yang tidak biasa, seperti bau asam atau bau tidak sedap, bisa menjadi indikator adanya pembusukan.
Jika menemukan salah satu tanda-tanda di atas, sebaiknya hindari untuk menggunakan santan tersebut demi keselamatan dan kualitas masakan Anda.
Penting juga untuk menyimpan santan kemasan di tempat yang tepat, seperti ruangan yang sejuk dan kering, serta memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR