SajianSedap.com - Tampil cantik saja sekarang tidak cukup.
Juga didukung dengan tubuh yang wangi dan juga bebas bau ketiak.
Banyak para wanita khususnya wanita karir fokus terhadap akan produk kecantikan seperti skincare atau parfum.
Jarang ada yang memperhatikan kebersihan dari bagian ketiak.
Biasanya banyak yang menggunakan deodoran mahal sebagai penangkal bau keringat.
Hanya saja, kita sering fokus terhadap aroma yang dihasilkan.
Tapi tidak memperhatikan kandungan yang ada pada deodoran tersebut.
Memang wangi, tapi bisa berdampak fatal pada kesehatan kulit ketiak.
Terutama jika masih sering membeli deodoran dengan ciri-ciri ini.
Melansir laman Time, penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa yang digunakan dalam deodoran dan antiperspiran diserap dan disimpan dalam sel-sel lemak, yang lazimnya berada di daerah ketiak.
Padahal, jaringan ketiak juga mengandung reseptor hormon yang dapat bereaksi terhadap beberapa bahan deodoran dan antiperspiran.
Baca Juga: Bukan Deodoran, 4 Minyak Ini Bisa Menghilangkan Bau Ketiak, Yang Mau Coba Caranya Gampang Kok
Profesor biologi di North Carolina State University, Heather Patisau, juga mengatakan bahwa beberapa senyawa dalam deodoran bisa mengganggu fungsi hormon reproduksi dan perkembangan tubuh.
Inilah alasan yang membuat para ahli mengklaim deodoran dapat meningkatkan risiko gangguan reporduksi hingga kanker payudara.
Bahkan, deodoran juga diklaim dapat mengganggu mikroorganisme baik dalam tubuh.
Melansir laman Penn Medicine, beriku bahan-bahan berbahaya yang kerap terdapat dalam deodoran:
Senyawa aluminium biasanya digunakan dalam antiprespiran untuk mencegah produksi keringat berblebih.
Penggunaan antiprespiran yang terlalu sering dapat menyebabkan aluminium menumpuk di jaringan payudara.
Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan gen dalam jaringan payudara yang memicu pertumbuhan tumor atau sel kanker.
Selain itu, terlalu banyak aluminium dalam tubuh juga dapat menyebabkan penyakit tulang atau demensia.
Biasanya, kelebihan aluminium disaring keluar dari tubuh oleh ginjal.
Jadi, orang dengan fungsi ginjal yang lemah tidak dapat menyaring aluminium dengan cukup cepat.
Namun, jika Anda memiliki fungsi ginjal normal, ginjal biasanya dapat memproses jumlah aluminium dari antiperspiran dan kosmetik yang diserap melalui kulit.
Baca Juga: Cuma Siapkan 1 Bahan Dapur Ini, Noda Kuning di Ketiak Baju Akhirnya Lenyap Tak Bersisa
Inilah sebabnya mengapa Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengharuskan produsen deodoran atau antiperspiran untuk memasukkan peringatan khusus untuk orang dengan penyakit ginjal.
Paraben biasanya digunakan dalam produk deodoran untuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan ragi.
Sama halnya dengan alumunium, paraben juga dapat diserap oleh kulit dan menganggu fungsi hormon.
Paraben dapat meningkatkan fungsi hormon estrogen, hormon wanita yang penting untuk perkembangan seksual, kesehatan payudara, dan fungsi tubuh lainnya.
Namun, American Cancer Society dan National Cancer Institute mengatakan tidak ada bukti konklusif yang menemukan kaitan bahan kimia deodoran ini dengan kanker karena kanker.
Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap deodoran atau antiperspiran.
Penelitian menunjukkan bahwa ini bisa disebabkan oleh bahan-bahan seperti propilen glikol, minyak atsiri, aditif biologis, paraben, vitamin E, dan lanolin.
Jika Anda sudah mengetahui bahwa Anda alergi terhadap salah satu dari bahan-bahan tersebut, segera konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk-produk pencegah bau badan tersebut.
Jika sudah mengetahui deodoran yang tepat untuk dibeli, kita juga harus mengetahui cara penggunaan deodoran yang benar.
- Sebelum mengaplikasikan deodoran, pastikan kulit di area ketiak bersih dan kering.
Mandilah terlebih dahulu dan pastikan daerah tersebut benar-benar kering sebelum menggunakan produk.
- Selalu baca petunjuk penggunaan yang terdapat pada produk.
Ini termasuk waktu yang tepat untuk mengaplikasikan deodoran, seberapa sering produk tersebut harus digunakan, dan jumlah yang dianjurkan untuk digunakan.
- Aplikasikan deodoran dengan lembut. Biasanya, cukup dengan menggelitik atau menekan produk beberapa kali di bawah ketiak.
Jangan menggosoknya terlalu keras, karena hal ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
-Setelah mengaplikasikan deodoran, tunggu beberapa saat hingga produk tersebut benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian.
Ini membantu mencegah noda produk pada pakaian Anda.
- Terakhir, jangan menggunakan terlalu banyak deodoran.
Sejumlah kecil sudah cukup untuk menjaga kebersihan dan keharuman selama sepanjang hari.
Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan kulit iritasi atau membuat pakaian Anda basah.
KOMENTAR