Kaitan antara garam dengan penuaan dibuktikan dalam riset American Heart Association yang mengamati subjek yang kelebihan berat badan dan obesitas.
Terbukti bahwa mereka yang biasa makan makanan tinggi garam mengalami pemendekan telomere yakni tutup pelindung di ujung kromosom yang mencegah kerusakan dan disfungsi sel.
Ketika sel membelah, telomere menjadi semakin pendek sampai sel tidak dapat membelah lagi dan mati begitu saja.
Proses ini dikaitkan dengan kondisi yang sering menyerang orang dewasa yang lebih tua, seperti diabetes, demensia, penyakit jantung, dan kanker.
Natrium dan obesitas bekerja sama untuk menciptakan proses ini, yang tidak spesifik untuk usia karena orang muda juga bisa mengalaminya.
Cara tubuh mengontrol kadar garam dan cairan berubah seiring bertambahnya usia.
Ketika semakin tua, kemampuan untuk mengatur kadar cairan, rasa haus, dan konsentrasi urin semakin rendah.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology – Regulatory, Integrative and Comparative Physiology melaporkan bahwa usia berdampak signifikan pada kemampuan tubuh untuk membuang kelebihan natrium.
Untuk alasan ini, para ilmuwan percaya bahwa orang dewasa yang lebih tua berisiko lebih tinggi menderita konsekuensi negatif akibat konsumsi garam berlebihan.
Misalnya disfungsi sistem saraf pusat dan penurunan efektivitas pengobatan, yang menyebabkan risiko kesehatan yang merugikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tyo Nugros Batasi Garam dan MSG, Benarkah Ampuh Cegah Penuaan?
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR