SajianSedap.com - Siapa yang belanja di supermarket atau mal, tau-tau sudah habis ratusan ribu bahkan jutaan?
Bahkan saat kita akan belanja bulanan, berbagai makanan dan bahan-bahan yang tak dibutuhkan jadi ada di keranjang.
Padahal makanan-makanan tersebut tidak ada di list belanjaan kita.
Ternyata, hal ini bukan tanpa kebetulan, loh!
Karena ada beberapa rahasia dari mal dan supermarket yang membuat kita ingin belanja terus dan jadi boros!
Apa saja itu?
Mari simak rahasianya berikut ini.
Diketahui bahwa diskon dan voucher merupakan trik pusat perbelanjaan agar pembeli selalu memiliki keinginan untuk membeli barang.
Selain itu, ada beberapa hal di mal dan supermarket, mulai dari pemilihan warna, suara, dan letak barang, loh.
Hal-hal di atas ternyata dibuat sedemikian rupa untuk mengelabui pembeli.
Dilansir TribunTravel dari The Daily Meal, berikut 9 rahasia pusat perbelanjaan:
Apa tujuan diskon dari suatu barang yang dijual di mal atau supermarket?
Ternyata bukan untuk menghemat, loh.
Sebuah studi yang dilakukan Massachusetts Institute of Technology (MIT), membuktikan diskon merupakan salah satu cara paling efektif untuk mendorong pembelian, terlepas dari apakah harga jualnya murah atau tidak.
Siapa yang menyangka kalau troli yang kita pakai juga berpengaruh, loh.
Karena keranjang belanja atau troli bukan hanya bertujuan untuk mempermudah pembeli saat berbelanja.
Lebih dari itu, troli juga akan membuatmu ingin membeli lebih, apalagi troli besar menyisakan ruang kosong yang perlu diisi dengan barang.
Pembeli akan terus menambahkan barang baru ke troli mereka, baik mereka membutuhkannya atau tidak.
Pernahkah kamu bertanya, kenapa tulisan diskon selalu berwarna merah?
Menurut beberapa penelitian, warna merah, oranye, dan kuning akan merangsang indera penglihatan pembeli dan membuatnya datang ke toko.
Gerai barang-barang mewah seperti Louis Vuitton atau Yves Saint Laurent terkenal karena memiliki staf penjualan yang kasar, yang tidak akan memberikan waktu cukup lama pada pembeli untuk mencoba sepatu atau jam tangan.
Sebagian pembeli mungkin merasa enggan untuk kembali ke toko tersebut.
Namun banyak pembeli yang akhirnya terjebak dan ingin segera membawa pulang barang yang diinginkan.
Banyak barang yang rata-rata diletakkan sejajar dengan mata.
Orang akan lebih ingin membeli barang yang ada tepat di depan wajahnya.
Ini merupakan salah satu trik yang dipakai supermarket agar pembeli membelanjakan lebih banyak uang.
Pusat perbelanjaan biasanya memutar lagu dengan tempo lambat, bukan?
Ternyata ini merupakan trik.
Sementara itu, tempat-tempat kelas atas akan memainkan musik klasik.
Dengan musik klasik, orang-orang berpikir mereka memiliki banyak uang dn tertarik untuk berbelanja.
Menurut Journal of Consumer Research, hanya dengan menyentuh suatu objek akan meningkatkan persepsi kepemilikan objek tersebut.
Ini berarti kamu akan memiliki koneksi dengan barang yang kamu sentuh dan kemungkinan besar akan membelinya.
Pernah menemukan barang dengan harga yang tidak genap?
Misalnya Rp 199.000, kenapa tidak dituliskan Rp 200.000 saja?
Ternyata nominal harga seperti itu ada alasannya.
Harga Rp 199.000 tentu akan terkesan lebih murah dibandingkan Rp 200.000.
Sejumlah toko biasanya akan menyemprotkan aroma wangi dalam tokonya.
Seperti misal toko roti, akan ada aroma kue, kopi, atau yang sejenisnya.
Aroma ternyata berkaitan dengan barang yang dilihat pembeli.
Selain itu, pembeli juga akan menghabiskan banyak waktu di toko.
Dengan begitu, akan ada potensi untuk membeli barang.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)
KOMENTAR