SajianSedap.com - Celaka rasanya kalau kita tak punya handuk di rumah.
Karena handuk digunakan untuk mengeringkan seluruh tubuh sehabis mandi.
Jika tak ada handuk, tentunya kita akan kesulitan dan tak nyaman kalau memakai bahan lain.
Tapi coba deh lihat handuk mu, apakah sudah dekil?
Padahal baru saja beli atau baru saja dicuci, tapi kenapa handuk cepat dekil, ya?
Ternyata ada penyebab handuk dekil yang tak banyak orang tahu, nih.
Salah satunya dari cara mencuci handuk tersebut.
Nah, berikut ini ada tujuh alasan kenapa handuk bisa berubah warna dekil yang harus kamu tahu.
Dikutip dari Real Simple via Kompas.com, mencuci dan mengeringkan handuk secara tidak benar dapat menyebabkan perubahan warna, perubahan tekstur, dan bau.
Berikut beberapa kesalahan mencuci handuk mandi dan solusinya.
Hal pertama ternyata karena kesalahan memilih deterjen.
Kok bisa, ya?
Diketahui kalau handuk mandi digunakan pada bagian paling intim dari tubuh kita dan dapat menjebak kotoran dan bakteri tubuh.
Nah, untuk menghilangkan minyak tubuh dan kotoran, kamu memerlukan deterjen tertentu.
Luangkan waktu untuk membaca label untuk memastikan deterjen memiliki beberapa enzim seperti protease, amilase, selulase dalam daftar bahannya.
Enzim memecah minyak dan noda sehingga dapat dibilas dengan air cucian.
Jika handuk tidak bersih selama siklus pencucian, menambahkan pelembut pakaian ke dalam siklus pembilasan akan menjebak kotoran di dalam serat.
Ini akan membuat handuk menjadi kotor.
Pewangi dan pelembut pakaian berbau harum untuk sementara waktu, namun selain tanah, residunya juga memerangkap bakteri penyebab bau yang muncul kembali saat handuk menjadi lembap.
Selain itu, pelembut kain melapisi serat, menyebabkan handuk menjadi kurang menyerap.
Alih-alih pelembut kain, gunakan satu cangkir cuka putih sulingan dalam siklus pembilasan.
Cuka memotong residu deterjen yang tertinggal di serat, sehingga terbuang, membuat serat lembut dan menyerap.
Meskipun mencuci dengan air dingin bertanggung jawab secara ekologis, ada baiknya menambahkan air panas untuk mencuci handuk mandi setidaknya setiap bulan.
Ini terutama jika kamu menggunakan deterjen yang kurang efektif.
Air panas membantu mengurai residu kotoran dan deterjen sehingga terbilas.
Mesin cuci yang bersih menghasilkan pakaian yang lebih bersih.
Menambahkan siklus pembersihan mesin cuci secara bulanan ke rutinitas mengurangi kemungkinan pengendapan ulang kotoran pada handuk dan membuatnya kotor.
Ketika handuk putih dimasukkan ke dalam mesin cuci dengan jeans biru dan kaus merah, kemungkinan besar handuk itu akan menyerap sebagian pewarna yang dilepaskan dalam air dari kain warna-warni.
Kamu akan mendapatkan handuk yang lebih putih dan cerah jika menyortir cucian terlebih dahulu dan tidak membebani mesin cuci.
Jika menggunakan handuk mikrofiber, jangan mencucinya dengan kain katun, karena mikrofiber menarik serat yang dapat membuat warna kusam.
Mencuci handuk dengan air yang tinggi kandungan mineral alias air sadah dan menggunakan terlalu banyak detergen dapat meninggalkan residu yang membuat kain menjadi kotor, kaku, dan gatal.
Tambahkan kondisioner air, kurangi jumlah deterjen yang kamu gunakan, dan tambahkan cuka putih suling ke siklus bilas.
Jika kamu melihat dingin dan noda abu-abu, terutama pada waslap, sabun mandi atau sabun itu mungkin penyebabnya.
Beberapa sabun "alami" bereaksi dengan mineral dalam air untuk meninggalkan residu pada kain.
Untuk menghilangkan noda, buatlah pasta dari deterjen bubuk atau boraks cucian dan air dan usapkan ke noda.
Diamkan pasta setidaknya selama 15 menit, lalu cuci handuk dengan air panas.
Ganti merek sabun mu untuk mencegah noda muncul kembali.
Itulah tujuh alasan kenapa handuk jadi cepat dekil.
Semoga membantu, Sase Lovers!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Kesalahan Mencuci Handuk yang Bikin Kumal, Kasar, dan Bau".
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR