Untuk menarik perhatian, biasanya penjual sering membunyikan kentongan kecil yang dipukul menggunakan kayu.
Seiring berjalanan waktu, cara berjualan wedang tahu mulai berbeda.
Saat ini wedang tahu dijajakan menggunakan gerobak dan menjualnya dengan cara berkeliling atau di pinggir jalan.
Pemilik usaha Wedang Tahu Bu Sukardi, Sukardi kepada Kompas.com menjelaskan bahwa wedang ini memiliki nama-nama yang berbeda.
Di Surabaya, masyarakat lebih mengenalnya dengan nama tahwa.
Sementara itu, masyarakat Surakarta lebih familier dengan nama tahok.
Selain itu ada pula yang menyebutnya dengan nama kembang tahu.
Perbedaan wedang tahu di beberapa daerah tidak hanya pada nama tapi juga varian topping maupun kuahnya.
Misalnya wedang tahu Surabaya yang menggunakan tambahan kacang tanah.
Lalu, ada pula yang memakai es serut serta menggunakan susu kedelai untuk bahannya.
"Masing-masing kota juga punya nama tersendiri. Kalau di Surabaya itu namanya tauwa, tahok itu di Solo. Semarang itu wedang tahu, kembang tahu itu biasa di Jakarta sama Sumatera," tutur Sukardi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asal-usul Wedang Tahu, Terinspirasi dari Makanan Berkuah Khas Tiongkok".
Baca Juga: Jadi Jajanan Viral, Ini Asal Usul Cimol Bojot yang Belum Banyak Orang Tahu, Cek Deh!
Cara Merebus Daun Pepaya Agar Tidak Pahit, Campur dengan 2 Daun Ini saat Direbus
KOMENTAR