SajianSedap.com - Bantal adalah salah satu kelengkapan tidur yang penting untuk dimiliki.
Fungsi utamanya sebagai penopang kelapa agar lebih nyaman saat tidur.
Selain itu, bantal juga bisa memberikan kenyamanan dan dukungan bagi leher dan tubuh di saat yang sama.
Biasanya bantal terbuat dari bahan empuk dan nyaman seperti kapas, busa, bulu, atau bahan sintetis dengan kelebihannya masing-masing.
Namun terlepas dari kualitasnya, penting untuk selalu merawat dan menjaga bantal selama pemakaian.
Sebab bantal bersentuhan dengan badan pada bagian kepala dan leher kita yang bisa mengumpulkan keringat, minyak tubuh, dan kotoran lainnya.
Noda bisa terbentuk di bantal yang jika tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan bau tak sedap dan tumbuhnya jamur.
Mencuci bantal dengan jasa laundry mungkin menjadi pilihan untuk membersihkan bantal kotor Anda.
Namun sebenarnya Anda bisa mencuci bantal Anda sendir di rumah dengan cara berikut ini.
Berikut beberapa cara menghilangkan noda dari bantal agar tidak bau dan berjamur.
Namun pastikan untuk memeriksa label perawatan untuk melihat cucian apa yang paling cocok untuk bantal Anda, saran Martin Seeley, CEO dan pakar tidur di MattressNextDay.
Bantal, termasuk bantal bulu angsa dapat dicuci di mesin cuci. Periksa labelnya untuk melihat pada suhu berapa bantal tersebut harus dibersihkan.
Saat membersihkannya, ahli merekomendasikan penggunaan deterjen bubuk ringan, termasuk siklus putaran ekstra di akhir siklus pencucian.
Ini akan membantu menghilangkan kelembapan sebanyak mungkin yang akan membantu dalam proses pengeringan untuk mencegah pembentukan jamur.
Seeley mengungkapkan, bantal dengan isian lembut lainnya bisa dicuci sama seperti bantal bulu angsa. Namun, bantal harus menerima pengaturan siklus yang lembut karena terbuat dari bahan alami.
Akan tetapi, periksa label perawatan untuk instruksi lengkap, kata dia. Namun demikian, cara pencucian ini tidak berlaku untuk bantal memory foam.
Bantal memory foam paling baik dicuci dengan tangan. Cuci bantal dengan baik di ember besar atau bathtub menggunakan air hangat dan deterjen ringan.
Di sela-sela siklus pencucian, penting untuk menjaga bantal tetap segar menggunakan cuka putih atau soda kue. Ini adalah produk pembersih alami yang terjangkau.
Menurut Seeley, keasaman dalam cuka bertindak sebagai pencegah yang luar biasa terhadap tungau debu.
Mencampurnya dengan air dan beberapa tetes minyak esensial pilihan Anda akan membuat bantal berbau segar.
Sementara cuka membantu mengusir tungau debu, itu juga memecah protein dalam kotorannya, yang bertanggung jawab atas alergen yang bereaksi ketika kita sedang tidur.
Cuka putih suling adalah yang terbaik dan solusinya harus disemprotkan, bukan dituangkan, ke seluruh bantal, ungkap Seeley.
Dilansir dari Home Guides SF Gate, berikut cara membuat bantal kembali empuk dan lembut seperti semula.
Menurut Sleep Advisor, bantal dapat kembali empuk dengan sedikit pijatan.
Letakkan bantal di pangkuan Anda dan gunakan tangan untuk mendorong bantal masuk dan keluar selama 30 detik di kedua sisi. Pastikan melakukannya pada seluruh permukaan bantal.
Jika Anda melihat beberapa bagian bantal yang tebal, pijat dengan lembut.
Anda juga bisa memberikan udara segar untuk mengembalikan bantal ke bentuk awalnya.
Gantung bantal di tali jemuran dengan jepitan, lalu pukul bantal dengan kepalan tangan Anda atau sesuatu yang ringan seperti gagang sapu.
Jangan gunakan apa pun yang berat seperti tongkat baseball ukuran penuh karena ini bisa merusak bantal.
Setelah bantal terlihat dan terasa lebih baik, letakkan di atas meja bersih di luar ruangan saat cuaca cerah.
Udara segar dan cahaya cerah dapat membantu menguapkan kelembapan yang terperangkap di dalam kain.
Pastikan bantal terlindung dari puing-puing yang jatuh dan letakkan di tempat yang tidak dapat dijangkau hewan peliharaan dan burung.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Cara Menghilangkan Noda dari Bantal agar Tidak Bau dan Berjamur
Baca Juga: Ternyata Gak Cuma Makanan, Benda-benda di Rumah Ini Punya Masa Kadaluwarsa, Termasuk Bantal!
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR