SajianSedap.com - Air isi ulang sudah menjadi kebutuhan utama saat ini.
Jika dulu kita harus menunggu air matang baru bisa dikonsumsi, sekarang tinggal teguk saja dari dispenser.
Selain itu, kita dimudahkan dengan banyaknya depot air isi ulang yang berdiri dekat dengan rumah.
Sehingga tak perlu merogoh kocek dalam-dalam harus beli digerai produsen atau supermarket.
Kebanyakan galon air isi ulang memang berwarna biru.
Ternyata itu bukan disengaja, karena ada alasan pemilihan galon berwarna biru.
Sebenarnya, galon air isi ulang tidak semuanya berwarna biru.
Warna galon air isi ulang dapat bervariasi tergantung pada merek dan pilihan desain dari masing-masing perusahaan penyedia air minum.
Beberapa galon air isi ulang mungkin memang menggunakan warna biru sebagai bagian dari identitas merek mereka, tetapi ada juga galon air dengan warna lain seperti putih, hijau, merah, atau warna-warna lainnya.
Pemilihan warna pada galon air isi ulang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Beberapa merek air minum mungkin memilih warna biru sebagai bagian dari identitas merek mereka.
Warna biru sering dikaitkan dengan kesegaran, kebersihan, dan ketenangan, sehingga dapat digunakan untuk menarik perhatian konsumen dan menciptakan citra positif terkait air minum.
Dalam beberapa negara atau wilayah, mungkin ada standar warna tertentu yang harus diikuti oleh penyedia air minum.
Misalnya, di beberapa negara, galon air isi ulang harus menggunakan warna tertentu untuk membedakan antara air minum dan bahan kimia berbahaya atau cairan lainnya.
Warna biru mungkin dipilih sebagai standar untuk air minum.
Warna biru juga dapat digunakan untuk membedakan galon air minum dari wadah lain yang digunakan untuk bahan kimia atau cairan berbahaya.
Hal ini dapat membantu menghindari kesalahan penggunaan atau konsumsi yang berpotensi berbahaya.
Selain itu, kita juga harus waspada dalam memilih tempat pengisian air isi ulang.
Terutama menjauhi yang memiliki tanda-tanda seperti ini.
Meskipun banyak depot isi ulang air mengklaim jika air yang dijual telah disterilisasi dan memakai teknologi penyaring terkini, ternyata bukan berarti air tersebut bebas dari bakteri.
Dilansir dari sumber yang dihimpun Tribun Kaltim, ada tiga faktor air minum untuk menentukan kelayakan air isi ulang.
Diketahui alat yang yang digunakan depot isi ulang sangat mempengaruhi kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.
Sebagai contoh, kita bisa melihat sikat pembersih galon yang juga digunakan untuk membersihkan galon lainnya.
Hal ini tentu saja akan membuat kuman dan bakteri dari galon sebelumnya akan tercampur jika tidak sering dibersihkan atau diganti.
Terlebih pembersihan galonnya juga hanya menggunakan air saja, yang tentunya menimbulkan pertanyaan terkait kesterilan dari depot air minum tersebut.
Selain itu lokasi depot isi ulang air pun tak kalah berpengaruh terhadap kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.
Seperti lokasi depot air minum yang cenderung berada di pinggir jalan yang tentunya meningkatkan risiko terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman dengan mudah.
Di samping itu, sumber air yang digunakan depot tersebut tidak terjamin berasal dari air kemasan bermerek atau berasal dari pabrik yang terpercaya kebersihan dan kesterilannya.
Ketiga faktor tesebut tentu harus diperhatikan betul, meski terlihat sepele air minum yang terkontaminasi bakteri jahat seperti bakteri e-coli atau bahkan salmonela.
Lebih lanjut, menurut Layanan Penyuluhan di negara bagian Amerika North Carolina, ada empat jenis zat kontaminasi yang dapat mencemari air minum.
Di antaranya bakteri seperti salmonella penyebab diare dan disentri, pestisida, senyawa anorganik seperti arsenik dan timbal, dan unsur radioaktif seperti radon.
Adanya kontaminan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, masalah reproduksi, dan kelainan neurologis.
Hal ini diperparah jika air tercemar diminum oleh bayi, anak kecil, wanita hamil, orangtua, dan orang yang sistem imunnya lemah.
Kelompok orang-orang ini lebih mungkin mengalami sakit setelah minum air tercemar.
Keempat zat tersebut bisa menimbulkan gejala awal seperti mual, muntah, diare dan kram perut.
Dan zat berbahaya lainnya bahkan kadang tidak menyebabkan gejala sama sekali.
Jika seseorang terus menerus meminum air tercemar, mikroba dan senyawa kimia tersebut bisa menyebabkan masalah seperti penyakit tiroid dan kanker untuk dampak jangka panjangnya.
Oleh karena itu, ada baiknya kita mempertimbangkan lagi pemakaian air minum isi ulang dan sebaiknya membeli air galon.
Meskipun berharga jauh lebih mahal, namun air galon sudah dijamin kebersihan dan keamanannya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Lumut di Galon Air Isi Ulang, Bersih Tanpa Disikat Pakai 3 Bahan Dapur ini
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
KOMENTAR