Namun, dalam keadaan tertentu, antibiotik masih tersisa dan sisanya harus dibuang dengan cara yang benar agar tidak berbahaya.
Sisa antiobiotik yang dibuang langsung ke saluran pembuangan air atau ditimbun di tanah akan membuang lingkungan terpapar antibiotik, sehingga mencemari air dan tanaman yang tumbuh.
Jika air dan makanan yang mengandung antibiotik dikonsumsi, maka dapat terjadi resistensi antibiotik.
Sisa antibiotik sebaiknya dibiarkan tetap berada dalam kemasan aslinya.
Namun, sebelum dibuang, larutkan terlebih dulu bersama air atau tanah, kemudian tutup rapat.
Hilangkan label obat dan buang ke tempat sampah.
Sebelum membuang inhaler, pastikan wadah atau botolnya sudah kosong.
Wadah inhaler tidak boleh dilubangi, digepengkan, atau dibakar karena bisa meledak.
Cara membuang inhaler yang benar adalah langsung dibuang ke tempat sampah jika sudah kosong.
Namun, jika isi inhaler masih tersisa namun sudah kedaluwarsa, kembalikan ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit agar bisa dibuang dengan aman.
Jika mendapatkan obat kanker yang diminum di rumah, perhatikan cara membuangnya agar sisa obat tidak berbahaya.
Langkah yang pertama, sisa obat, sisa kemasan, dan sarung tangan yang bersentuhan dengan obat kanker harus dikumpulkan dalam wadah tertutup.
Kemudian, kembalikan obat tersebut ke rumah sakit tempat mendapatkan obat agar bisa dibuang dengan aman.
Nah, itulah cara tepat untuk membuang sampah obat.
Ingat-ingat dari sekarang, ya!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menurut BPOM, Ini Cara Buang Sampah Obat yang Benar".
Baca Juga: Gak Perlu Obat Tidur, Cuma Konsumsi Makanan Ini Bisa Bikin Cepat Ngantuk, Tidur Maklin Pules
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR