SajianSedap.com - Sudah minum madu hari ini Sase lovers?
Apa menjadikan madu sebagai isian dari roti tawar untuk sarapan besok?
Bahan makanan hasil olahan dari sarang lebah ini dikenal sejak lama penuh akan khasiat.
Bahkan banyak ahli yang menyarankan untuk mengganti gula di rumah dengan madu.
Di Indonesia sendiri tidak sulit menemukan madu, baik yang kemasan pabrik atau industri UMKM.
Memang sejak lama madu dikenal akan khasiatnya.
Tapi jangan sampai masuk ke mulut orang dengan kondisi ini.
Meski baik dikonumsi oleh orang dewasa, madu rupanya berbahaya jika dikonsumsi oleh bayi.
Ini disebabkan karena madu mengandung spora bakteri yang disebut clostridium botulinum.
Ketika bakteri ini dikonsumsi oleh bayi, bisa menyebabkan keracunan makanan langka yang berpotensi penyakit fatal.
Alasan lainnya karena memberi pemanis seperti madu atau gula kepada bayi adalah karena berpotensi merusak gigi yang baru tumbuh.
Dikutip dari Kompas, segala jenis madu, termasuk madu murni, madu yang sudah dipasteurisasi, difilter, sampai madu lokal tidak disarankan untuk bayi terutama di bawah usia satu tahun.
Selain pemberian madu secara langsung, bayi di bawah usia satu tahun juga dilarang diberi produk mengandung madu baik makanan maupun minuman.
Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, madu tidak disarankan untuk anak di bawah usia satu tahun karena risikonya bisa membahayakan bayi.
"Walaupun dalam jumlah kecil, risikonya bisa alergi," jelas Tan ketika berbincang dengan Kompas.com.
Selain pada bayi pemberian madu kepada penderita diabetes juga tidak disarankan.
Menurut ahli gizi, madu seperti halnya gula karena memiliki rasa manis.
"Madu jangan, itu sama dengan gula," kata Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD- KEMD ditemui di Perpustakaan Nasional RI, Senin (1/7/2019). dikutip dari Kompas.com.
Madu merupakan jenis makanan yang termasuk golongan gula dengan kandungan karbohidrat sebesar 12 gram dalam satu sendok makan.
Dalam satu sendok makan, madu memberikan 50 kilo kalori.
Selain itu madu juga mempunyai indeks glikemik sekitar 87 (termasuk jenis makanan dengan indeks glikemik tinggi).
Karenanya, madu tetap tak boleh dikonsumsi berlebihan oleh penderita diabetes.
Baca Juga: Resep Kangkung Ayam Madu Pedas Praktis Ini Bikin Siapapun Takjub Dengan Rasanya
Selain berbahaya jika dikonsumsi oleh bayi dan penderita diabetes, seperti halnya obat ataupun makanan yang dikonsumsi berlebih, madu juga seperti itu.
Madu yang dikonsumsi berlebih tentu tidak menyehatkan bagi tubuh meski kandungannya menyehatkan.
Berikut beberapa dampak konsumsi madu secara berlebih.
Madu adalah pemanis alami.
Walaupun alami, namun mengonsumsi madu berlebihan bisa menyebabkan gula di dalam pencernaan menumpuk banyak.
Kondisi ini menyebabkan gangguan pada tubuh.
Proses pencernaan dan penyerapan sari makanan ke dalam tubuh di dalam usus akan susah.
Bahkan, kamu bisa mengalami nyeri di perut, yang berlanjut pada diare.
Meskipun bisa digunakan untuk mengganti gula dari tebu dan lebih sehat, madu tetap pemanis yang mengandung 82 persen gula.
Efek samping terlalu banyak mengonsumsi madu hampir sama seperti kalau kamu mengonsumsi gula.
Jika menempel di gigi, gigi akan keropos.
Selain itu, madu juga bisa menjadi penyebab obeseitas.
Madu dihasilkan oleh lebah dengan mengambil dari bunga-bunga yang ada di sekitar sarang.
Beberapa bunga yang diambil terkadang memiliki elemen racun.
Racun ini bisa menyebabkanmu jadi lemas.
Oleh karena itu, sebaiknya membeli madu harus berasal dari peternakan atau pabrik yang memberikan kualitas terbaik.
Selain itu, madu yang diambil dari alami kadang masih punya partikel dari rumah lebah, kaki lebah, sayap, dan kotoran lain yang bisa memicu keracunan.
KOMENTAR