"Bercak darah dari telur ayam itu berasal dari pembuluh ovarium yang pecah dan itu bukan janin anak ayam," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, ia juga menyampikan bahwa telur ayam tersebut juga masih aman untuk dikonsumsi dan tidak mengganggu nilai gizi dari telur itu sendiri.
"Tidak berbahaya dan bisa dikonsumsi. Bisa dikocok saat membuat telur dadar sehingga bercak darah hilang," katanya.
Senada, dokter sekaligus ahli gizi komunitas dr Tan Shot Yen mengatakan, berdasarkan sebuah studi, bercak atau bintik-bintik darah dalam telur ayam adalah hasil dari pecahnya pembuluh darah kecil di ovarium atau saluran telur ayam.
Saluran ovarium adalah tabung yang dilewati telur dari ovarium ke luar tubuh induk ayam.
"Jika itu sebabnya, maka telur ayam tersebut masih aman untuk dikonsumsi," ujarnya terpisah.
"Namun, jika merasa ragu dan bercak darahnya tidak terlalu banyak, maka bisa disingkirkan atau ambil saja bercak tersebut.
Setelah itu, telur ayam bisa diolah seperti biasa hingga matang," sambungnya.
Tan juga menyampaikan, bercak tersebut muncul secara alami dan bisa berada di bagian kuning atau putih telurnya.
Lebit lanjut Tan memberikan tip untuk memilih telur ayam yang baik dan aman untuk dikonsumsi.
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR