Deterjen yang terlalu banyak juga dapat meningkatkan keausan pada pompa mesin cuci dan motor yang berfungsi seperti rem.
Kemudian, deterjen yang banyak juga membuat mesin cuci mengeluarkan energi yang lebih besar untuk mencuci pakaian, karena mesin secara otomatis menambahkan bilasan ekstra dan jeda untuk mengurai kelebihan busa.
Dengan banyaknya masalah yang berpotensi disebabkan oleh terlalu banyak deterjen, bagaimana kamu bisa memastikan untuk tidak berlebihan menggunakan deterjen dalam mencuci pakaian?
Menurut Gagliardi, kamu harus terlebih dahulu memahami 3 faktor yang menentukan kinerja pembersihan pada cucian, yaitu energi termal (suhu air), energi mekanik (agitasi), dan energi kimia (yang disediakan oleh detergen dan aditif cucian).
“Saat dioptimalkan, faktor-faktor ini bekerja sama untuk memberikan pembersihan yang baik, kata Gagliardi.
Busa berlebih diketahui dapat menahan kotoran yang ditarik dari pakaian dan tersangkut di area yang tidak selalu bersih, seperti di bawah kerah, yang menyebabkan penumpukan bakteri.
Terlalu banyak busa mencegah pencucian yang baik dengan melindungi pakaian agar tidak bergesekan satu sama lain.
Padahal, gesekan inilah yang membantu membuat pakaian menjadi sebersih mungkin.
Jadi, penggunaan deterjen ekstra atau berlebihan tidak membuat pakaianmu lebih bersih, tetapi bisa membuatnya lebih kotor.
Pahami apa yang sebenarnya dilakukan bahan detergen saat mencuci juga mencerahkan.
Deterjen yang baik dimulai dengan pembangun, surfaktan dan agen anti-redeposisi, yang semuanya bekerja sama untuk melembutkan air sehingga agen pembersih dapat menghilangkan kotoran dan kemudian menahannya di air cucian, sekaligus menjaga agar kotoran tidak mengendap kembali ke pakaian.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR