Di sisi lain, Karis Betts, yang merupakan manajer informasi kesehatan senior di Cancer Research UK mengatakan, masih terlalu dini untuk mengetahui dampak gelombang panas baru-baru ini pada kasus kanker kulit.
Sebab, kanker biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang.
“Penting untuk diingat, bahwa sinar ultraviolet dari Matahari dan bukan panasnya yang menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit," ujar Betts.
"Matahari bisa cukup kuat untuk membakar dari pertengahan Maret hingga pertengahan Oktober di Inggris, baik itu gelombang panas atau bukan,” lanjutnya.
Danson mengatakan, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan sinar Matahari dan sengatannya, yakni menghindari paparannya dari jam 11 pagi hingga jam 3 sore, duduk di tempat teduh, memakai kemeja dan topi, serta selalu mengoleskan kembali tabir surya.
"Siapa pun yang khawatir tentang tahi lalat baru atau yang berubah bentuknya, harus segera mencari saran dari dokter umum mereka karena diagnosis dini sangat penting dan kami memiliki perawatan yang tersedia," jelas Danson.
Kanker memang menjadi mimpi buruk bagi setiap orang, sebab untuk melawan penyakit ini tidak mudah.
Banyak orang yang gagal melawan penyakit ini, walaupun ada juga yang berhasil.
Kanker kulit seperti yang menyerang Adara bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Mulai dari tidak menggunakan tabir surya, merokok, menggunakan ponsel secara berlebihan, duduk terlalu lama, menggunakan make-up berlebihan, sampai pola makan buruk.
Lantas, pola makan seperi apa yang bisa menyebabkan kanker kulit?
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR