SajianSedap.com - Setelah Hari Raya Idul Fitri dilangsungkan Jumat dan Sabtu lalu, beberapa orang melakukan tradisi Lebaran Ketupat.
Lebaran Ketupat adalah tradisi masyarakat muslim di Indonesia khususnya di Pulau Jawa yang dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Dalam konsep budaya Indonesia, tradisi Lebaran Ketupat akan dilaksanakan satu minggu atau tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi ini dilaksanakan dengan bersilaturahmi ke tetangga dan kerabat dengan menyuguhkan makanan khas berupa ketupat.
Ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan dalam daun kelapa yang berbentuk sedemikian rupa kemudian dikukus hingga matang.
Rasanya mirip dengan lontong daun pisang yang dibuat dari bahan yang sama, yakni tawar seperti nasi.
Untuk membuat ketupat susah-susah gampang, sehingga banyak orang memilih membeli yang sudah jadi.
Namun sebenarnya jika Anda tahu tips masak ketupat dengan tepat, hasil buatan sendiri pun tak kalah nikmat.
Lihat berikut ini tips masak membuat ketupat yang antigagal untuk hidangan Lebaran Ketupat.
Dilansir dari beberapa sumber, simak cara membuat ketupat agar padat dan tidak mudah basi yang satu ini.
Dijamin hasilnya antigagal kalau mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Baca Juga: Bosan Makan Ketupat? Contek Tips Buat Cream Soup Enak dan Gurih Ala Hotel, Chef Bongkar Rahasianya
Dilansir dari buku "Hidangan Ketupat Nusantara yang Paling Laku Dijual" (2013) oleh Dapur Aliza terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, cara membuat ketupat yang enak dan rasanya gurih adalah pilih daun kelapa yang tepat.
Pilih daun kelapa dengan warna kuning muda kehijauan. Pasalnya, daun kelapa dengan warna seperti itu membuat hasil ketupat tampak segar. Selain itu, ketupat memiliki warna kulit yang bersih dan putih.
Tips pertama membuat ketupat yang tidak lembek adalah dengan merendam bungkus atau selongsongnya yang terbuat dari janur kelapa terlebih dahulu.
Suwanta menjelaskan, bungkus ketupat yang telah dirangkai harus direndam dalam air bersih terlebih dulu untuk menghilangkan bulu halus yang ada di sekitar daun kelapa muda.
Setelah itu, perhatikan takaran beras yang dimasukkan ke dalam bungkus atau selongsong ketupat.
"Komposisinya dari dimensi atau luasan ketupat itu tiga per empat," kata Executive Chef dari Fourpoint by Sheraton Hotel Makassar, Suwanta.
Ditambahkan dari buku "Membuat Ketupat Lebaran" (2009) oleh Malahayati penerbit Buana Cipta Pustaka, pilih beras dengan mutu yang baik.
Cuci beras dengan benar agar kotorannya hilang. Rendam beras selama tiga jam lamanya dengan air bersih.
Tambahkan sedikit air kapur sirih ke dalam beras agar hasil ketupat tidak mudah basi. Kamu juga bisa menambahkan sedikit garam agar ketupat memiliki cita rasa lebih gurih.
Pada proses merebus ketupat pastikan air rebusan tidak sampai menguap hingga habis. Pastikan kamu memerhatikan air rebusan ketupat.
Kalau air rebusan ketupat mulai berkurang, tuang dengan air panas. Menuangkan air panas pada air rebusan ketupat bertujuan agar ketupat tetap bersih.
Dilansir dari laman Kompas.com, Executive Chef Suwanta dari Fourpoint by Sheraton Hotel Makassar membagikan cara membuat ketupat agar padat pada Sabtu (08/05/2021).
Salah satu caranya adalah dengan memerhatikan seberapa banyak beras yang dimasukkan ke dalam ketupat.
Menurut Chef Suwanta, pastikan komposisi dari dimensi atau luasan ketupat itu sebanyak tiga per empat.
Dilansir dari buku "Jodohnya Lontong & Ketupat" (2012) oleh Purita Purnama penerbit Dian Rakyat, ada tips membuat ketupat tanpa panci presto.
Caranya adalah beras dimasak hingga setengah matang kemudian dimasukkan ke dalam sarung ketupat hingga dua per tiga bagian dan rebus selama dua jam lamanya.
Ada cara membuat ketupat agar warnanya kuning cantik yaitu siram ketupat dengan air es. Air es juga bisa membuat ketupat tidak mudah basi setelah dimasak.
Ada cara hangatkan ketupat agar kenyal yaitu keluarkan ketupat dari lemari es, setelah itu biarkan hingga dinginnya berkurang.
Kukus ketupat selama kurang lebih 30 menit. Kamu bisa merebusnya dalam air mendidih dengan waktu yang sama.
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR