SajianSedap.com - Kamar mandi menjadi salah satu tempat yang sering kita gunakan.
Apalagi kita punya banyak kegiatan yang biasa dilakukan di kamar mandi.
Karena itu tempat ini menjadi salah satu bagian penting yang ada di rumah.
Tapi saking seringnya dipakai pasti kumannya akan makin banyak.
Meskipun begitu, ada lho kebiasaan yang bikin kamar mandi jadi sarang kuman.
Wah apa saja ya?
Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan orang saat menggunakan kamar mandi adalah tidak mencuci tangan dengan benar.
Kebiasaan ini memang sepele sekali ya.
Maklum saja, sekarang tiap harinya kita akan mencuci tangan.
Apalagi saat dan setelah pandemi, kita jadi sering mencuci tangan.
Akibatnya seringkali orang terburu-buru atau melewatkan mencuci tangan sama sekali.
Kebiasaan ini akan membuat mereka rentan terkena bakteri dan kuman dari permukaan yang mereka sentuh saat menggunakan kamar mandi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mencuci tangan yang tidak benar setelah menggunakan kamar kecil dapat dengan cepat menularkan kotoran dan menyebarkan penyakit.
Misalnya seperti norovirus atau E. coli.
Penyebaran ini bisa terjadi baik antar manusia atau melalui kontak dengan makanan, permukaan, atau benda yang terkontaminasi.
Penting untuk menggunakan sabun daripada hanya air.
Ini karena sabun akan mengurai minyak dan kotoran di kulit, membantu menghilangkan kuman atau bakteri.
Pijat sabun ke seluruh bagian tangan, termasuk di antara setiap jari dan di sekitar kuku Anda.
Cara ini harus memakan waktu setidaknya 20 detik dan menjamin Anda telah menghilangkan bakteri dari tangan.
Bilas semua sabun hingga tidak ada lagi busa yang tersisa di tangan Anda.
Keringkan menggunakan handuk bersih atau tisu.
Lingkungan kamar mandi yang lembap memberikan kondisi ideal bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh dan berkembang biak.
Bakteri dan jamur ini ternyata dapat berpindah ke kulit saat Anda menggunakan handuk.
Kontaminan umum pada handuk kotor adalah bakteri Staphylococcus aureus (staph).
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit.
Selain itu ada juga Enterococcus faecalis (bakteri tinja) yang menyebabkan masalah pencernaan.
Ada juga Pseudomonas aeruginosa yang menyebabkan infeksi mata.
Tak ketinggalan ada jamur Candida albicans, yang bertanggung jawab atas infeksi jamur.
Mencuci handuk sesering mungkin dapat membantu mencegah penumpukan bakteri dan mengurangi risiko pembentukan bau.
Menurut Healthline, handuk harus dicuci dengan air panas setiap 3 kali penggunaan untuk membersihkannya dengan benar dan menjaganya bebas dari patogen berbahaya.
Pastikan handuk benar-benar kering sebelum digunakan kembali.
Ini karena handuk yang lembap lebih rentan menampung pertumbuhan bakteri daripada yang kering.
Untuk hasil terbaik dan handuk yang berbau lebih segar, tambahkan setengah cangkir cuka putih bersama deterjen selama satu siklus.
Ini juga akan membantu menghilangkan residu deterjen berlebih yang mungkin tertinggal.
Kita semua tahu betapa pentingnya menyikat gigi secara teratur.
Tetapi banyak dari kita lupa mengganti sikat gigi kita ketika sudah aus atau usang.
Hal ini dapat menyebabkan penumpukan bakteri pada bulu sikat gigi, yang kemudian dapat berpindah ke gigi dan gusi saat menyikat.
Untuk mencegah hal ini terjadi, sebaiknya ganti sikat gigi setiap 3 bulan atau lebih cepat jika Anda melihat adanya keausan.
Sebuah studi tahun 2011 menemukan bahwa 64 persen tempat sikat gigi mengandung jamur dan kapang, membuatnya lebih kotor daripada dudukan kloset.
Jagalah kebersihan sikat gigi dan tempat sikat gigi dengan membilas sikat gigi dengan air panas setiap selesai digunakan, gosok partikel atau plak yang tersisa.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Kebiasaan di Kamar Mandi Ini Bikin Kuman Menyebar, Hentikan Sekarang
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR