Orang juga disarankan untuk memerhatikan makanan atau minuman diuretik yang dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil.
Perhatikan juga apakah mereka terlalu sering buang air kecil sepanjang hari atau ketika malam hari saja.
Apabila orang buang air kecil lebih dari sepuluh kali dalam waktu 24 jam, frekuensi ini terlalu banyak.
Salah satu obat yang memiliki uefek diuretik sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil adalah obat tekanan darah tinggi, pembengkakan kaki, dan penyakit jantung kongestif.
Obat tersebut dapat memancing produksi urine berlebih apabila dikonsumsi ketika sore atau malam hari.
Untuk mengatasi masalah ini, orang yang sedang mengonsumsi ketiga obat tersebut disarankan berkonsultasi dengan dokter.
Dengan begitu, mereka dapat memastikan apakah tidak apa-apa untuk minum obat ini pada waktu yang berbeda dalam sehari.
Membatasi asupan cairan dua jam sebelum tidur ternyata membantu orang mencegah keseringan buang air kecil di malam hari.
Tapi, barengi juga dengan menyetop konsumsi alkohol atau kafein yang berisiko menstimulasi kandung kemih sepanjang jari.
Selama tidur nyenyak, tubuh sebenarnya memproduksi hormon antidiuretik yang memungkinkan tubuh untuk menahan lebih banyak cairan dalam semalam.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR