SajianSedap.com - Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Di bulan yang suci dan penuh berkah ini selalu menyimpan kerinduan bagi umat muslim di seluruh dunia.
Bulan penuh berkah ini dimanfaatkan muslim untuk mendulang pahala, misalnya dengan melaksanakan salat tarawih berjamaah.
Salat tarawih biasanya ramai diadakan di masjid-masjid atau musholla.
Untuk persiapan salat tarawih, maka alat salat bisa dipersiapkan mulai sekarang.
Misalnya dengan mencuci mukena dan sajadah yang nanti akan digunakan.
Karena tak sedikit orang yang ingin tampil dengan alat salat terbaik mereka.
Tapi Anda pun tak harus membeli alat salat yang baru, sebab yang lama bisa Anda sulap menjadi seperti baru lagi.
Terutama mukena berwarna putih yang umumnya menjadi kusam seiring pemakaian.
Berikut ini cara mencuci mukena putih agar bersih seperti baru lagi.
Dilansir dari The Spruce, berikut beberapa bahan pengganti pemutih untuk mencuci pakaian, mencerahkan warnanya, dan menghilangkan noda.
Bahan-bahan ini tidak akan menggantikan pemutih klorin sebagai disinfektan untuk membunuh bakteri, tetapi akan membantu menjaga pakaian putih Anda terlihat bagus dan lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Ingin Mukena Putih Tetap Kinclong? Ini Trik Mencucinya Agar Tidak Menguning dan Kusam
Menambahkan setengah cangkir soda kue ke deterjen akan meningkatkan daya pembersih deterjen dan membuat serat kain lebih putih dan cerah.
Soda kue aman digunakan pada mesin cuci standar dan berefisiensi tinggi.
Cukup tambahkan soda kue langsung ke tabung mesin cuci sebelum Anda memasukkan mukena kotor.
Jangan masukkan soda kue ke dispenser otomatis karena mungkin tidak larut sepenuhnya.
Meskipun Anda masih merasa perlu menggunakan pemutih klorin, Anda dapat mengurangi penggunaannya dengan menambahkan soda kue ke dalam cucian.
Ini juga membantu pemutih klorin membersihkan lebih efektif.
Air perasan lemon bersifat asam seperti cuka dan memberikan efek pemutihan alami yang sama.
Tambahkan satu cangkir air perasan lemon ke mesin cuci saat mencuci mukena putih agar tetap cerah.
Untuk membantu memutihkan pakaian dan linen, rendam dulu pakaian atau kain berwarna putih dalam larutan satu bagian cuka suling putih dan enam bagian air hangat.
Campur larutan dalam ember atau bak plastik besar, wastafel, atau tabung mesin cuci.
Rendam pakaian putih seluruhnya dan desis di dalam larutan cuka untuk memastikan semua permukaan basah.
Biarkan pakaian semalaman dan kemudian cuci pakaian Anda seperti biasa mengikuti suhu air yang benar untuk kain.
Bau cuka apa pun akan hilang, dan lingkungan akan menghargai upaya Anda.
Saat ini, banyak mukena cantik dengan beragam motif dijual di pasaran. Harga pakaian shalat ini pun bisa menandingi harga busana Muslim lainnya.
Maka itu, mukena pun harus dirawat agar awet dan tahan lama. Berikut ini adalah tips mencuci mukena.
1. Bagian kepala mukena cenderung lembap karena sering terkena basahan air wudhu dari. Gantung mukena dengan hanger setelah digunakan agar tetap kering terkena angin.
2. Hindari mencuci mukena dengan menggunakan mesin cuci. Anda cukup merendam mukena ke dalam air hangat yang dicampur sedikit deterjen. Khusus untuk mukena bermotif, hindari penggunaan pemutih agar warna motif tetap mengilat.
3. Setelah dicuci, mukena cukup diangin-anginkan. Tidak disarankan menjemur mukena secara langsung di bawah sinar Matahari. Hal ini untuk menghindari memudarnya warna dan motif pada mukena.
4. Hindari memeras mukena setelah proses pencucian. Terlebih, mukena yang memiliki bordir atau payet. Mukena bisa langsung dijemur dan diangin-anginkan.
5. Setelah kering, setrikalah mukena dengan derajat panas yang sedang agar mukena tidak mudah rapuh.
6. Setelah semua proses selesai, simpan mukena di tempat yang kering dan lipat dengan posisi yang rapi. Mukena Anda siap digunakan kembali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Bahan Pengganti Pemutih untuk Mencuci Pakaian, Apa Saja?
Baca Juga: Trik Menghilangkan Bintik Hitam di Mukenah Akibat Jamur dengan Belimbing Wuluh
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR