SajianSedap.com - Kita pastinya punya spons cuci piring di rumah.
Spons cuci piring ini berguna untuk membersihkan sisa noda dan kotoran dari peralatan masak dan makan kotor setelah digunakan.
Kalau tak ada spons ini, tentu saja piring dan alat makan yang kotor lainnya ini jadi tidak maksimal untuk dibersihkan.
Tapi setelah mencuci piring, biasanya ke mana kamu taruh sponsnya?
Kebiasaan banyak orang akan meninggalkan spons basah tersebut di wastafel atau bak cuci piring.
Padahal, hal itu merupakan kesalahan besar, loh!
Pasalnya, bak cuci piring ini telah terbukti lebih kotor daripada kloset serta menyediakan tempat lembap untuk bakteri tinja (e-coli) dan kuman menempel pada spons.
"Permukaan wastafel, terutama di dekat saluran pembuangan, cenderung menjadi area pengumpulan utama bakteri dan perkembangan biofilm,
serta area yang selalu lembap lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri," kata Kelly Reynolds, peneliti kesehatan masyarakat Universitas Arizona, Amerika Serikat, dilansir dari USA Today via Kompas.com.
Sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa wastafel dan spons cuci piring menjadi tempat persembunyian besar bakteri tinja pada 44 persen rumah.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Food Protection mengungkapkan 15 persen rumah terdapat bakteri e-coli, terutama pada wastafel dapur.
Menurut penelitian sebelumnya pada 2008, hal ini tidak hanya karena wastafel dapur sering lembap, tetapi juga sering disentuh.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Applied Microbiology terhadap 15 dapur menemukan dapur lebih terkontaminasi daripada kamar mandi.
Seperti dikatakan Reynolds, kebanyakan orang mendisinfeksi kloset mereka jauh lebih banyak daripada wastafel.
Padahal, partikel sisa makanan pada wastafel dapat bercampur dengan serangga dari daging mentah dan mengenai tangan kita bila tidak mencucinya dengan baik.
Karena itu, merendam spons cuci piring di wastafel hampir tidak memiliki peluang tuntuk membuatnya tetap bersih.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ada 362 jenis bakteri, termasuk kuman patogen yang paling umum, ditemukan dalam spons cuci piring basah.
Studi pada 2017 yang diterbitkan dalam laporan ilmiah peer-revie menggambarkan spons sebagai "titik panas mikrobiologis" yang harus diganti setiap minggu.
Namun, bagaimana jika tidak ingin membuang spons setiap minggu?
Sebagai alternatifnya, Jennifer Quinlan, ahli mikrobiologi Universitas Drexel, Amerika Serikat, gunakan spons dengan bijak dan jangan pernah membersihkan bekas sisa daging mentah dengan satu spons yang sama.
Pilih handuk kertas sebagai gantinya.
Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Ternyata ini Fungsi Bagian Spons Berwarna Hijau saat Mencuci Piring
"Simpan spons di tempat yang bisa mengering seperti keranjang atau rak alih-alih wastafel untuk mengurangi bakteri," kata Reynolds.
Itu tidak akan menghilangkan semua kuman, tetapi paparan panas tinggi setidaknya membantu mengurangi jumlah kuman.
Cara lain, Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan memasukkan spons basah ke microwave atau mesin pencuci piring selama satu menit untuk menjalankan siklus pengeringan setiap hari.
Bila spons cuci piring terlihat sudah tidak layak digunakan dan berbau, segera membuangnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stop Meletakkan Spons Cuci Piring Basah pada Wastafel, Ini Bahayanya".
Baca Juga: Jangan Tunggu Sampai Rusak! Ini Waktu Maksimal Pemakaian Spons Cuci Piring yang Aman
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR