Dengan aplikasi SatuSehat, menurut Menkes, pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif.
Melalui platform ini, masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik bila harus berpindah rumah sakit.
Sebab, semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di platform SatuSehat.
Begitu juga dengan tenaga kesehatan, tidak perlu lagi memasukkan data berulang pada aplikasi yang berbeda.
Selain terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium, dan apotek, Kemenkes berencana melakukan integrasi SatuSehat dengan BPJS Kesehatan.
Adapun data yang terintegrasi di antaranya sistem pencatatan tuberkulosis, sistem pencatatan secara digital data kematian maternal dan perinatal, imunisasi, sistem rujukan nasional, kesehatan ibu dan anak, sistem informasi manajemen data terpadu kesehatan lingkungan, dan pengendalian penyakit.
Menkes Budi berharap, semua rumah sakit dapat terkoneksi di tahun 2023 mendatang.
Tidak hanya rumah sakit pemerintah saja, tapi juga rumah sakit swasta.
Fase integrasi SatuSehat Proses integrasi data ke platform SatuSehat akan dilakukan melalui beberapa fase dengan target melengkapi data yang termasuk ke dalam standar resume medis ke IHS, sebagaimana dihimpun dari Kompas.com.
Fase pertama, data pendaftaran pasien dan diagnosa.
Fase kedua, adalah data prosedur medis, data kondisi vital, dan data diet.
Fase ketiga, data obat yang terintegrasi dengan kamus obat (KFA).
Fase keempat, data observasi laboratorium dan data observasi radiologi.
Fase kelima, data alergi dan data kondisi fisik.
Nah makin canggih bukan?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul PeduliLindungi Akan Berubah Jadi Aplikasi "SatuSehat Mobile" Akhir Bulan Ini"
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR