SajianSedap.com - Anda pasti pernah deh mendengar himbauan untuk tidak keramas saat menstruasi.
Betul?
Katanya air dingin bisa bikin kita jadi sakit-sakitan.
Bahkan, sakit kepala berkepanjangan juga bisa jadi efeknya.
Ngeri kali kan!
Tapi apakah isu ini benar adanya ?
Soalnya banyak wanita yang tetap keramas tiap hari walau sedang menstruasi.
Apakah berbahaya untuk mereka?
Dokter buka suara bongkar fakta sebenarnya untuk kita.
Sebuah informasi kesehatan menyebutkan bahwa wanita yang sedang haid dilarang keramas dikarenakan saat haid pori-pori kepala sedang terbuka, jika keramas, nantinya akan memicu timbulnya sakit kepala.
Dilansir dari kominfo.go.id, faktanya, informasi tersebut hanyalah mitos yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
dr. Sita Ayu Arumi, Sp.OG dari RS Bunda Jakarta menuturkan bahwa pori-pori di kulit kepala biasanya akan lebih terbuka ketika butuh penguapan.
Baca Juga: Tidak Perlu Datangi Laundry, Noda Bekas Menstruasi Bisa Lenyap Pakai Sikat Gigi, ini Caranya
Misalnya, saat tubuh kepanasan dan berkeringat, maka pori-pori kulit kepala akan terbuka supaya bisa mengeluarkan keringat.
Memang, pada beberapa wanita periode Pra Menstrual Syndrome (PMS) bisa memicu sakit kepala selain timbul keluhan lain seperti kram perut dan merasa tidak enak badan.
Namun, pada kondisi ini, sakit kepala dipicu perubahan hormonal yang terjadi sebelum dan saat haid bukan karena keramas.
Justru, ketika haid wanita disarankan untuk tetap memperhatikan kebersihan tubuhnya, termasuk kebersihan kepala dan rambut.
Bagi Anda yang sering merasa nyeri saat haid, bisa memanfaatkan gula jawa untuk meredakannya.
Caranya juga cukup mudah.
Irislah 10 temulawak yang telah dicuci, gula aren, dan rebus dengan segelas air sampai tinggal setengah.
Setelah itu, tambahlah asam kawak sebesar telur puyuh dan aduk sampai mengembang.
Sesudah mengembang kita bisa menyaringnya.
Kita bisa meminum ini satu kali sehari selama seminggu sebelum haid.
Efeknya bis langsung terasa di hari pertama datang bulan, lo.
Rasa sakit menstruasi biasanya akan sangat berkurang apalagi jika kebiasaan ini kita lakukan secara rutin.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR