“Dorong WFH, ini solusi efektif yang banyak ditolak. Itu sama saja karena Anda melakukan pekerjaan Anda dengan laptop Anda. Apa motif pergi ke kantor sih? Sangat merindukan kehidupan sebelum Covid?"
Netizen lain menunjukkan bahwa lebih mudah untuk pergi bekerja dengan mengendarai sepeda motor.
“Kemacetan dari Bangi/Kajang ke Puchong/Shah Alam di pagi hari tidak ada obatnya kecuali naik angkutan umum atau naik sepeda motor. Saya membutuhkan waktu 30 menit untuk menempuh jarak 33 KM dengan sepeda motor.”
“Saya butuh waktu sekitar 75 menit untuk berkendara dari Kajang ke KL, solusinya seperti yang disebutkan di artikel surat kabar. Tinggalkan rumah lebih awal, tidurlah di dalam mobil dan jam 10 menit sebelum giliran kerja Anda. Dan kemudian, keluar jam 10 malam. Perbudakan yang benar-benar modern.”
Meskipun ini mungkin berhasil untuk melewati lalu lintas, tidur di mobil Anda dengan mesin menyala tidak dianjurkan karena dapat membahayakan kesehatan Anda.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara terhadap beredarnya petisi online untuk mengembalikan sistem bekerja dari rumah (work from home/WFH).
Petisi online ini dibuat di laman Change.org oleh seorang warga bernama Riwaty Sidabutar, dan telah mendapat dukungan luas.
Heru mengaku akan memikirkan kembali soal penerapan WFH bagi para karyawan di Ibu Kota.
"Ya, nanti kami pikirkan ya," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023).
Meski demikian, Heru menekankan, penerapan WFH sejatinya merupakan kebijakan kantor masing-masing.
Ia mencontohkan, ada kantor di wilayah Jakarta Selatan yang menerapkan WFH lantaran di sekitar gedung kantornya kebanjiran.
Baca Juga: 6 Benda yang Tidak Boleh Dicuci dengan Sabun Cuci Piring, Orang Indonesia Sering Banget Lakukan
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR