SajianSedap.com - Banyak orang yang lebih memilih sofa kulit untuk dipajang di rumahnya.
Sofa kulit terlihat lebih mewah dan premium daripada yang lainnya.
Pemilihan sofa kulit juga karena dianggap lebih awet dan tak mudah kotor.
Ya, sofa kulit ini mudah dibersihkan jika terkena noda (hanya butuh dilap), tidak menyimpan debu, dan lebih memiliki daya tahan lama.
Namun, hal ini tidak berlaku pada sofa kulit imitasi atau sintetis, nih.
Makanya sebelum membeli, kita cari tahu dulu yuk perbedaan sofa kulit yang asli dan imitasi berikut ini.
Dilansir dari Home Guides SF Gatel via Kompas.com, sulit untuk membedakan antara pelapis kulit asli dan kulit imitasi.
Kulit imitasi yang umumnya memiliki bahan dasar PVC, plastik, maupun kain microfiber yang dibuat seperti kulit asli.
Tapi tenang, berikut ini ada empat cara yang membedakan sofa kulit asli dan imitasi.
Pertama, kita bisa memeriksa label furnitur untuk melihat bahan yang dipakainya.
Label tersebut akan menjelaskan apakah sofa tersebut berkulit asli atau sintetis.
Baca Juga: Cara Membersihkan Sofa Kulit agar Tetap Mengkilap, Bakal Lebih Mudah Kalau Menggunakan 2 Bahan Ini
Salah satunya pelapis kulit anilin murni yang merupakan kulit dengan kualitas terbaik dan tidak akan berubah tampilannya dengan cara apa pun.
Seperti dengan mengecat, menggosok permukaannya, atau menambahkan lapisan atas pelindung.
Label furnitur yang menunjukkan kulit palsu dapat mencakup istilah seperti kulit imitasi, naugahyde, pleather, bonded leather atau leatherette.
Selain itu, harga sofa yang dilapisi kulit asli cenderung jauh lebih tinggi daripada potongan kulit imitasi.
Perhatikan dengan cermat untuk mengidentifikasi tanda yang ditemukan pada kulit asli.
Tanda kulit alami, karakteristik butiran, dan "kerutan lemak" melekat pada hewan asalnya.
"Kerutan lemak" mengacu pada kerutan sebenarnya pada kulit yang disebabkan oleh timbunan lemak hewan, dan kerutan tersebut menawarkan daya tarik estetika tambahan.
Kulit berkualitas diwarnai dengan pewarna anilin transparan untuk mempertahankan tampilan butiran alami sepenuhnya.
Pelapis dan tepi jok juga dapat menentukan apakah kulit tersebut asli atau buatan manusia.
Tepi yang halus dan sempurna cenderung menandakan kulit imitasi, sedangkan bagian tepi yang kasar dan tidak rata lebih umum ditemukan pada kulit asli.
Baca Juga: Cara Membersihkan Sofa Kulit Supaya Awet dan Tidak Pecah, Gak Cukup Cuma Dilap Air Saja
Anda akan merasakan "kerutan lemak" pada kulit asli, juga kekenyalan yang lembut dan rasa yang sedikit tidak merata.
Kulit imitasi biasanya terasa dingin dan halus saat disentuh karena tidak "bernapas" seperti kulit asli yang pori-pori dengan bentuk tidak beraturan.
Kulit imitasi mungkin dibuat dengan bentuk yang terlihat seperti pori-pori, tetapi polanya sangat merata dan berulang.
Saat Anda duduk di atas jok kulit asli, ini lebih hangat dan lebih lentur daripada bahan sintetis buatan.
Kulit asli memiliki aroma khas yang tidak dapat ditiru pada bahan kulit sintetis.
Cium aroma sofa berbahan kulit untuk menentukan keasliannya.
Jika kain berlapis mengeluarkan aroma yang kaya dan menarik, kemungkinan besar itu adalah kulit asli.
Kulit asli yang lebih halus dan tidak diproses memancarkan aroma yang lebih kuat dan lebih kaya daripada kulit asli yang telah melalui proses mekanis yang lebih banyak.
Misalnya seperti pewarnaan, buffing, pengamplasan, dan penambahan lapisan atas pelindung.
Kulit imitasi mungkin juga memiliki bau kimiawi yang tidak sedap yang berasal dari serat sintetisnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Membedakan Sofa Kulit Asli dan Imitasi"
Baca Juga: Trik Melenyapkan Noda Di Sofa, Cukup Pakai 1 Bahan ini Bikin Kotoran Langsung Terangkat
KOMENTAR