SajianSedap.com - Saat ini banyak sekali pedagang nakal dan juga curang yang ada di pasaran.
Tidak terkecuali mereka yang mengoplos gas elpiji.
Padahal mengoplos gas adalah tindakan yang melanggar hukum dan membahayakan nyawa.
Meski banyak oknum yang sudah ditangkap, tapi kasus seperti ini masih terus ada di sekitar kita.
Karena itu ada baiknya Sase Lovers waspada mulai sekarang.
Cari tahu yuk apa saja tanda-tanda gas elpiji oplosan.
Saat membeli, coba timbang berat tabung.
Memang secara kasar mata ini nggak akan berbeda.
Namun jika benar-benar ditimbang, yang asli dan opolosan akan sangat berbeda.
Gas elpiji oplosan akan punya tabung kurang dari 27 kg, tidak sesuai standar pabrik.
Baca Juga: Tabung Gas Elpiji Berkarat Apakah Aman Dipakai? Begini Penjelasan Lengkapnya Supaya Aman Dipakai
Anda pernah merasa gas yang dipakai cepat sekali habis?
Padahal tidak dipakai untuk banyak memasak makanan.
Kalau iya, Sase Lovers musti hati-hati ya.
Bisa jadi ini merupakan ciri-ciri tabung gas elpiji oplosan.
Selama ini banyak yang mengira kalau tabung gas elpiji 3 kg lebih rawan dipalsukan.
Tapi ternyata banyak tabung gas 12 kg yang dipalsukan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kepolisian Resor Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu seperti yang dikutip dari Kompas.com.
“Modusnya memindahkan gas dari tabung elpiji 3 kg dipindahkan ke tabung 12 kg," ujar Sarly.
Baca Juga: Cara Mengatasi Tabung Gas Elpiji yang Mendesis, Lakukan 4 Langkah ini Biar Selamat
Jaringan pengoplos gas subsidi 3 kilogram (kg) ke tabung gas 12 kg yang di tangkap polisi di Jakarta Timur mendapatkan julukan "dokter".
Julukan itu merujuk pada upaya mereka memindahkan gas dari tabung 3 kg ke tabung 12 kg.
"Jadi ini dinamakan oplosan dokter, jadi dia yang menyuntik seperti dokter. Jadi dokter bukan hanya di kesehatan, gas pun juga sudah namanya dokter," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Mabes TNI Delta 5, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (22/1/2019).
Modus operandi yang dilakukan enam tersangka dalam kasus itu, yakni ADN, LA, RSM, KND, KSN, dan YEP, adalah memindahkan gas dari 4 tabung gas 3 kg ke dalam tabung gas 12 kg.
"Inilah... yang dilakukan tersangka untuk mendapat keuntungan yang besar tapi dia tak mengindahkan keamanannya dan tentunya mendapatkan keuntungan secara ilegal," kata Argo.
Kasubdit III Sumdaling Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Ganis Setyaningrum menjelaskan, para tersangka memindahkan isi tabung gas elpiji 3 kg ke tabung gas elpiji 12 kg dengan menggunakan alat bantu berupa selang atau pipa regulator.
"Cara para pelaku memindahkan isi tabung gas tersebut dengan cara tabung gas elpiji ukuran 12 kg dijejerkan kemudian pada bagian atasnya diberikan es batu agar suhu menjadi dingin," kata Ganis.
Tabung gas elpiji ukuran 3 kg kemudian diletakan dalam posisi terbalik pada bagian atas dan proses pemindahan ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
"Untuk mengisi satu tabung gas elpiji ukuran 12 kg, pelaku memerlukan empat buah tabung gas 3 kg," kata dia.
Komplotan itu menjual gas elpiji 12 kg seharga Rp 135 ribu di wilayah Jakarta Timur dan dengan demikian mereka mendapat keuntungan Rp 65 ribu hingga Rp 75 ribu dari satu tabung gas elpiji 12 kg.
Sebagian artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Warga Tangsel Waspada Elpiji Oplosan, Ini Ciri-cirinya
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR