SajianSedap.com - Santan adalah bahan makanan yang digunakan untuk berbagai jenis hidangan Indonesia.
Santan yang biasa digunakan berupa santal kental dan santan encer. Semakin kental santan maka semakin tinggi kandungan lemak di dalamnya.
Beberapa makanan yang menggunakan santan seperti sayur lodeh, opor, gulai, hingga beragam kue juga membutuhkan bahan ini.
Bahan makanan yang biasanya disandingkan dengan santan adalah daging atau sayur yang mengandung banyak mafaat bagi kesehatan.
Namun perlu diketahui, dalam memasak santan ini ternyata tak boleh dilakukan secara sembarangan karena bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Sebab selama ini santan selalu dikaitkan dengan beragam penyakit seperti kolesterol hingga hingga menaikkan risiko penyakit jantung.
Itu berkat kandungan lemak jenuh tinggi yang terdapat dalam santan.
Salah satu cara memasak santan yang salah adalah dengan mencampurnya dengan beberapa bahan makanan tertentu.
Bahan makanan apa saj? Simak selengkapnya berikut ini.
Cara masak santan yang kurang tepat bisa membuat masakan bersantan semakin berbahaya bagi kesehatan.
Jadi mulai sekarang coba hindari memasak kuah bersantan dengan bahan makanan berikut ini.
Baca Juga: Resep Daging Santan Melinjo, Menu Lezat Serba Daging Untuk Makan Siang Nanti
Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.
Jadi jika dikonsumsi secara berlebihan, air perahan kelapa ini bukan tidak mungkin lama kelamaan bisa meningkatkan kadar lemak darah dan membuat kegemukan tentunya.
“Konsumsi santan secara berlebih tentu tidak dianjurkan,” kata Rista saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Lalu terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.
Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan. Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.
Dia memberi gambaran, sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang.
Hal itu dikarenakan, nasi mengandung karbohidrat dan gula.
“Misalnya lagi saat puasa ini makan cendol. Udah pakai santan, pakai gula merah juga. Jadi kandungan kalorinya pasti lebih banyak. Sementara, kalori berlebih pasti bikin gemuk,” jelas Rista.
Namun, tak hanya campuran bahan makanannya saja, masakan bersantan juga bisa berbahaya jika proses memasaknya yang salah.
Dia menjelaskan santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik, yakni mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Lantas cara memasak yang salah bisa bikin lemak pada santan berubah menjadi lemak jenuh.
Baca Juga: Trik Menyimpan Santan Instan yang Sudah Terlanjur Dibuka, Akan Tetap Awet Kalau Lakukan 4 Cara Ini
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan berbagai risiko berbahaya lainnya juga meningkat berlipat ganda.
Salah satu cara memasak santan yang kerap keliru, yakni dimasak terlalu lama hingga mendidih.
Jadi, saran untuk mengolah santan yang baik adalah jangan dipanaskan terlalu lama jika untuk sayur.
“Santannya bisa dimasukkan terakhir dan jangan terlalu lama di panas. Misal, seperti masak sayur lodeh, jadi yang terakhir dimasukkan adalah santannya,” terang Rista.
Dia menganjurkan, memasak santan tidak dilakukan lebih dari 3 menit agar tidak menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul 3 Cara Memasak Santan agar Tak Jadi Berbahaya untuk Kesehatan
Baca Juga: 6 Bahan Pengganti Santan untuk Masakan, Lebih Sehat dan Tetap Bikin Sajian Gurih
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR