Gas etilen atau disebut hormon pematang buah ini, berpengaruh terhadap buah lain, bahkan sayuran dan kacang-kacangan sensitif pada gas etilen.
Menurut laman Washingtonpost, tomat, pisang, melon, apel, dan alpukat merupakan contoh produsen etilen, mereka memproduksi etilen untuk memicu proses pematangan sendiri.
Sementara wortel, brokoli, sayuran hijau dan mentimun adalah contoh sensitif etilen yang tidak menghasilkan gas itu sendiri.
Kamu perlu berhati-hati bahwa buah-buahan penghasil etilen dapat menyebabkan pematangan dini pada sayuran juga.
Simpan jauh buah produsen etilen dari sayuran seperti asparagus, kol, brokoli, cabai, mentimun, daun bawan, kubis, kacang polong, kentang, jamur, dan kacang manis.
Dikutip dari Washingtonpost, paparan etilen dapat menyebabkan brokoli dan kubis menjadi kuning, mentimun menjadi berlubang, dan wortel menjadi pahit.
Selada dan sayuran hijau lainnya, serta beberapa tumbuhan, juga dapat menghitamkan atau terkulai dengan adanya etilen.
Apabila diletakkan pada suhu ruang, timun hanya dapat bertahan selama satu hingga dua hari.
Cara terbaik menyimpan di kulkas Baik kita membeli mentimun dari supermarket atau pasar (atau bahkan memetiknya dari kebun sendiri), penyimpanan yang tepat penting untuk mengoptimalkan umur simpannya.
"Timun harus disimpan di tempat yang lembap, namun tidak basah," kata instruktur koki di Institute of Culinary Education, Jay Weinstein.
Jika timun datang dalam kemasan plastik berlubang, dia merekomendasikan untuk menyimpannya di sana sampai kita siap menggunakannya.
Baca Juga: 2 Cara Simpan Jeruk Nipis Biar Tetap Segar, Jaminan Tak akan Busuk Walau Disimpan Lama
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR