Kemudian kalio kembali dimasak dan diaduk hingga dedak rendang mulai terlihat kering dan tidak ada lagi minyak yang menggenangi masakan.
Hasil masakan setelah kalio ini berwarna hitam pekat dan teksturnya kering, keadaan seperti ini barulah disebut dengan rendang.
"Kalio itu setengah jadi rendang dan masih basah, beda dengan rendang yang kering," kata Adzan saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Rabu (5/1/2022).
Adzan mengatakan, perbedaan makna rendang bagi orang Minang dan orang di Pulau Jawa sangat terasa saat ia mendatangi salah satu warung nasi yang menyediakan rendang.
"Saya dulu pernah makan di daerah Pulau Jawa, pesen rendang, tapi yang datang malah kalio," katanya.
Meskipun proses dan rempah yang digunakan sama, namun rendang dan kalio tetap memiliki makna berbeda bagi orang Minang.
Salah satu hal yang menjadi ciri khas rendang yaitu harus dibuat dalam waktu yang lama.
Rendang dimasak dengan cara marandang, yang berarti memasak untuk mengurangi air.
Umumnya, kita membutuhkan 7 hingga 8 jam untuk memasak daging rendang agar menjadi kering tanpa kuah.
Sementara kalio juga disebut sebagai rendang setengah jadi.
Artinya kuahnya masih berwarna kecoklatan.
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR