SajianSedap.com - Ayam kampung merupakan salah satu jenis daging yang cukup digemari.
Biasanya sebagian orang lebih memilih ayam kampung karena dinilai lebih sehat.
Ayam kampung biasanya dipelihara secara tradisional, sehingga makanan yang diberikan biasanya merupakan makanan alami.
Namun berbeda dengan ayam potong atau ayam negeri, daging ayam kampung memiliki tekstur yang alot.
Sehingga untuk mengolahnya terkadang memerlukan waktu yang lama.
Biasanya untuk mempersingkat waktu, sebagain orang memilih memakai panci presto.
Akan tetapi, tentu tidak semua orang memiliki panci presto ini.
Nah, selain penggunaan panci presto, ternyata Anda juga bisa menggunakan air kelapa.
Air kelapa ternyata bisa membantu mengempukkan ayam kampung tanpa presto.
Cara ini rupanya kerap digunakan resto ayam kampung agar ayamnya bisa empuk tanpa mengunakan presto.
Pasti banyak yang belum tahu kalau air kelapa bisa berfungi untuk mengempukkan daging.
Baca Juga: Cara Memanggang Daging Ayam Agar Kulitnya Cokelat Mengkilap ala Restoran, Wajib Dioles 1 Bahan ini
Itu sebabnya banyak resep ayam goreng, ayam bakar sampai daging ungkep yang menggunakan air kelapa.
Daging jadi terasa lebih lembut dan tidak seret saat dimakan.
Ganti saja jumlah air untuk mengungkep daging dengan air kelapa.
Tenang, aroma air kelapa tidak akan terasa karena tertutupi dengan aroma rempah dalam bumbu.
Jadi Anda tidak perlu khawatir akan merusak rasa.
Selain itu, sebagian orang akan memilik menggunakan daun pepaya.
Daun pepaya bisa digunakan untuk membuat daging ayam kampung empuk.
Daun pepaya memiliki kadar asam yang tinggi, yang membantu membuat daging empuk.
Namun jika terlalu lama melumuri daging dengan pepaya ini, slain bisa pahit, hasilnya justru bisa terlalu empuk.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Cara Masak Daging Ayam Kampung Agar Tidak Alot, Rebus dengan Air Kelapa
Baca Juga: Trik Membuat Ayam Tulang Lunak yang Tidak Hancur, untuk Sajian Kumpul Tahun Baru
| Source | : | TribunJatim |
| Penulis | : | Idam Rosyda |
| Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR