Antioksidan, termasuk karotenoid yang ditemukan dalam pepaya, dapat menetralisir radikal bebas.
Studi mencatat bahwa pepaya yang difermentasi dapat mengurangi stres oksidatif pada orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan pradiabetes, hipotiroidisme ringan, serta penyakit hati.
Penelitian menunjukkan bahwa likopen dalam buah pepaya dapat mengurangi risiko kanker.
Selain itu, likopen mungkin juga bermanfaat bagi orang yang sedang dirawat karena kanker.
Pepaya dapat bekerja dengan mengurangi radikal bebas yang berkontribusi terhadap kanker.
Selain itu, pepaya mungkin memiliki beberapa efek unik yang tidak dimiliki oleh buah lain.
Di antara 14 buah dan sayuran yang diketahui memiliki sifat antioksidan, hanya pepaya yang menunjukkan aktivitas antikanker pada sel kanker payudara.
Dalam sebuah penelitian kecil pada lansia dengan peradangan dan kondisi perut prakanker, konsumsi pepaya yang difermentasi mengurangi kerusakan oksidatif.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Mengonsumsi lebih banyak buah pepaya dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Studi menunjukkan bahwa buah-buahan tinggi likopen dan vitamin C dapat membantu mencegah penyakit jantung.
Antioksidan dalam pepaya dapat melindungi jantung dan meningkatkan efek perlindungan dari kolesterol baik.
Dalam sebuah penelitian, peserta yang mengonsumsi suplemen pepaya yang difermentasi selama 14 minggu memiliki lebih sedikit peradangan dan rasio kolesterol yang lebih baik.
Baca Juga: Resep Bekal Sekolah : Resep Spinach Roll Omelet, Menu Bekal Serba Sayur yang Bisa Tersaji Kilat
Artikel telah ditayangkan di kompas dengan judul, Mengetahui Kapan Pepaya Bisa Dikonsumsi dan Cara Makannya
Source | : | kompas |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR