Saat dibangun, gedung tersebut nekat tidak menambahkan fitur septic tank atau sistem pembuangan limbah kotaran.
Akibatnya, kini mereka bingung harus membuang 15 ton limbah kotoran setiap harinya.
Bikin septic tank ternyata dinilai pemborosan.
Dikutip dari Daily Star, gedung Burj Khalifa toilet atau WC-nya disebutkan tidak terhubung ke sistem air limbah kota.
Sehingga harus mencari cara lain untuk membuang limbah kotoran dari penghuninya.
Karena tidak memiliki septic tank dan tidak terhubung saluran pembuangan, banyak truk pengangkut kotoran keluar masuk setiap harinya untuk mengatasi persoalan ini.
Limbah kotoran Burj Khalifa kemudian diangkut ke luar kota.
Alasan Burj Khalifa tidak memiliki septic tank atau saluran pembuangan limbah kotoran karena pengelola tidak mau mengeluarkan biaya untuk pembuatannya.
Disebutkan saat Burj Khalifa selesai dibangun, Dubai sedang dampak krisis kredit pada 2008.
Mereka menganggap biaya untuk menambahkan Burj Khalifa ke sistem saluran pembuangan kota adalah pemborosan yang tak perlu.
Baca Juga: Tak Perlu Lagi Tahan Malu, Badan Bisa Bebas Bau Mulai dari Pagi Sampai Sore Cuma Modal Temulawak
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR