SajianSedap.com - Masyarakat sedang diramaikan dengan pernyataan Joko Widodo alias Jokowi.
Bagaimana tidak, Jokowi baru-baru ini menyinggung tentang pemimpin 'rambut putih'.
Sontak hal tersebut langsung ramai dibicarakan banyak orang.
Bahkan di media sosial langsung muncul beberapa reaksi lucu dan meme dari warganet.
Beberapa tokoh masyarakat pun langsung diubah menjadi memiliki rambut berwarna putih.
Pembahasan tenang pempimpin rambut putih ini pun sontak jadi topik hangat di twitter.
Ya, seperti dikutip dari Bangkapos.com, Presiden Jokowi mengimbau para pendukung dan sukarelawannya yang tergabung dalam Gerakan Nusantara Bersatu agar berhati-hati memilih calon pemimpin pada Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Jokowi di depan ribuan sukarelawan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022) lalu.
Jokowi membeberkan ciri dari sosok yang memikirkan rakyat itu, di antaranya adalah kelihatan dari penampilannya.
“Dari penampilan kelihatan, banyak kerutan karena mikirin rakyat, ada yang rambutnya putih semua, ada itu,” katanya.
Ia mengingatkan sukarelawannya untuk berhati-hati memilih calon pemimpin, terutama yang wajahnya bersih tanpa kerutan.
Baca Juga: BERITA POPULER : Fungsi Segel Roti Tawar Sampai Cara Menghilangkan Uban dengan Buncis
“Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati.
Lihat juga lihat rambut, rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini,” tutur Jokowi.
Statement orang no. 1 di Indonesia saat ini pun sontak membuat heboh banyak orang.
Lantas sebenarnya, kapan sih 'rambut putih' atau uban ini tumbuh?
Banyak orang pastinya belum tahu nih kapan biasanya uban di rambut akan tumbuh.
Dikutip dari Klikdokter.com, studi pada ras Kaukasian menemukan bahwa kemunculan uban dapat dimulai dari usia 20 tahun.
Sementara, pada ras Asia dimulai di usia 25 tahun, dan ras Afrika-America di usia 30 tahun.
Wah, sangat menarik, ya?
Tapi, tumbuhnya uban di rambut ini tentu saja membuat kita tak percaya diri, nih.
Saat tumbuh uban, biasanya kita akan mencabutnya satu per satu.
Padahal ternyata mencabut uban itu sangat tidak disarankan dan bisa berbahaya, loh!
Kok bisa?
Melansir rs-alirsyadsurabaya.co.id via GridHealth.id, mencabuti uban ternyata bisa mengganggu saraf yang terdapat di bawah kulit kepala.
Jika uban dicabut secara paksa, maka akan mengganggu kesehatan sistem saraf otak sehingga sinyal untuk membentuk pigmen rambut menjadi terganggu.
Selain itu, mencabut uban secara paksa juga dapat merusak folikel, akar rambut dan selaput kepala.
Hal ini sebagaimana yang dikatakan ahli rambut, Sam Marshall dari The Beauty Guru, ia menyebutkan bahwa mencabut rambut bisa melukai folikel rambut.
Implikasinya, ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada rambut karena akan ada sinyal yang dikirim ke folikel rambut agar rambut tidak lagi dihasilkan di daerah tersebut. Akibatnya, kebotakan bisa terjadi, alias pitak.
Kalau tak dicabut, bagaimana dengan mewarnai rambut beruban?
Disebut-sebut kalau menyemir atau mewarnai rambut yang beruban justu akan menambah uban.
Apakah hal itu benar?
Mengutip dari Kompas.com, mewarnai rambut dapat menambah uban ternyata hanyalah mitos, nih.
Rambut yang beruban sebenarnya merupakan sebuah proses alami yang akan muncul seiring bertambahnya usia.
Sementara, proses pewarnaan rambut lebih berfungsi untuk menutupi rambut yang beruban tersebut. Setiap bulan, rambut tumbuh sepanjang 1-1,5 cm termasuk rambut beruban.
Pertumbuhan inilah yang menyebabkan proses pewarnaan rambut seakan-akan memicu timbulnya rambut beruban.
Padahal, rambut beruban yang tadinya sudah tertutupi pewarna rambut, memang terus bertumbuh panjang. Artinya, bukan timbul uban baru melainkan uban lama yang terus bertumbuh.
Lantas, sebenarnya apa sih penyebab rambut bisa beruban lebih cepat ini?
Dikutip dari Kompas.com, secara teknis, uban prematur didefinisikan kepada mereka yang sudah beruban sebelum usia 20 tahun -jika berkulit putih, dan sebelum usia 30 tahun jika berkulit hitam.
Tetapi, beruban di bawah usia 40 tahun itu tergolong sebagai penuaan dini karena umumnya uban terjadi ketika melanin --pigmen atau warna alami, berhenti terbentuk pada usia 45 tahun ke atas.
Berdasarkan survei pada tahun 2012 yang dipublikasikan di dalam British Journal of Dermatology, 74 persen orang berusia 45-65 tahun akan beruban.
Lantas, mengapa rambut bisa beruban lebih cepat dari perhitungan tersebut?
Berikut ini ada beberapa alasan yang mungkin bisa menjawab pertanyaan tersebut.
1. Genetik
Seorang profesor klinis dermatologi di Langone Medical Center, New York University, Amerika Serikat, Doris Day, MD memberikan penjelasannya.
Menurut dia, kunci rambut beruban lebih cepat disebabkan oleh faktor gen.
Sementara, penelitian pada tahun 2016 yang diterbitkan di Nature Communications juga mengisolasi satu varian gen yang terkait dengan uban, setelah menganalisis fitur rambut dari 6.000 orang keturunan Amerika Latin.
Disebutkan, sama seperti kebotakan, rambut beruban bisa jadi berasal dari genetik, baik itu ayah maupun ibu yang mewarisinya.
2. Memiliki autoimun
Penyakit kulit autoimun yang disebut alopecia areata dapat menyebabkan rambut beruban.
Seperti yang dijelaskan National Alopecia Areata Foundation (NAAF), orang dengan kondisi ini mengembangkan sejumlah tanda fisik.
Antara lain, bercak kecil, bulat, dan halus di kulit kepala. Bahkan, mereka bisa kehilangan rambut di kepala atau tubuh sepenuhnya.
"Ini terjadi karena sistem kekebalan menyerang folikel rambut yang membuatnya rontok. Ketika tumbuh kembali, rambut-rambut itu akan beruban," jelasnya.
Sekitar 6,8 juta orang di AS memiliki atau akan mengembangkan kondisi tersebut. Maka, disarankan bisa kita mendapati kerontokan rambut yang mengkhawatirkan, segera bicarakanlah dengan dokter kulit.
3. Polusi udara
Berdasarkan laporan penelitian dari Library of Congress, polusi udara dan racun yang mengontaminasi udara dapat menyebabkan rambut beruban lebih cepat.
Polusi udara menghasilkan radikal bebas atau stres oksidatif, yang merusak produksi melanin dan mempercepat penuaan rambut.
"Masalah polusi udara memang sampai ke folikel, tetapi juga ada alasan lain yang lebih penting yakni stres," ujar dia.
4. Stres
Hubungan antara stres dan uban masih menjadi perdebatan sampai sekarang.
Namun, menurut dr. Day, jika beruban ada dalam gen kita, maka stres dapat membuat rambut beruban dengan lebih cepat. Kecuali kita berusaha mengelola stres.
5. Asap rokok
Ternyata, paparan asap rokok dapat memengaruhi warna rambut. Perokok memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk mulai beruban, kemungkinan karena sejumlah besar radikal bebas.
Hal tersebut dikemukakan pada penelitian yang diterbitkan dalam Indian Dermatology Online Journal.
Untuk itu, berhenti merokok bisa menjadi dorongan agar rambut kita tidak beruban lebih cepat.
Baca Juga: Pakai Cat Rambut Malah Boros, Mending Pakai Terong Buat Libas Uban Sampai Ke Akarnya
6. Hormon berubah
Berkat hormon, rambut kita dapat berubah seiring waktu dalam tekstur, kepadatan, dan yang pasti adalah warnanya. "Proses ini mulai terlihat saat kita berusia 30 tahun.
Saat itulah orang mulai datang dan mengeluh tentang masalah uban," kata dia.
Meski begitu, para ahli masih mencoba memahami dengan tepat bagaimana hormon (seperti estrogen, progesteron, dan kortisol) memengaruhi uban.
Di sisi lain, ada wanita di usia 50-an mengalami menopause tapi tidak memiliki sehelai rambut beruban.
emungkinan ini terjadi karena faktor genetika, lingkungan, atau perubahan hormonal.
7. Sudah waktunya beruban
Produksi melanin yang memberi pigmen pada rambut menurun seiring bertambahnya usia. Setelah berusia 30 tahun, risiko rambut beruban meningkat 10-20 persen.
"Pada waktunya, rambut semua orang beruban apabila waktunya tiba," kata dia lagi.
Jadi, meski beberapa orang mungkin ingin mempertahankan warna rambut alami mereka lebih lama, uban tetap tidak bisa dihindari.
Nah, kalau tak mau rambut putih muncul lebih cepat, ada cara mengatasinya, nih.
Gak perlu perawatan atau diwarnai, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah tumbuh uban di usia muda menurut Gretchen Friese seperti dikutip dari Kompas.com:
- Makan dengan nutrisi tepat dan seimbang serta mengambil tindakan proaktif lainnya untuk membantu mempertahankan pigmentasi yang ada atau menunda pertumbuhan uban yang semakin banyak.
- Pastikan mendapatkan cukup vitamin B, kalsium, tembaga, zat besi, protein, vitamin D, dan seng.
- Berhenti merokok. Merokok berdampak buruk bagi kesehatan dan menyebabkan penuaan dini, terutama sebelum usia 30 tahun.
- Mengelola respons emosional dan tidak stres. Seseorang harus tetap bersyukur dan menerima jika ada uban di kepala mereka sebagai tanda dari penuaan. "Rambut beruban bukan berarti kita tua," ucapnya.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR