SajianSedap.com - Siapa yang sering sarapan nasi uduk?
Nasi uduk memang salah satu sarapan kesukaan banyak orang.
Apalagi untuk yang ingin dibawa ke kerjaan, nasi uduk tinggal beli dibungkus lalu bawa ke kantor.
Kita biasa makan nasi uduk ini di pagi hari karena enak sekaligus mengenyangkan.
Nasi uduk juga memiliki banyak bahan tambahan, mulai dari kerupuk sampai aneka gorengan yang membuat nasi uduk jadi terlihat mengenyangkan.
Meski banyak, perlu diketahui deretan bahan tambahan tersebut tidak selamanya baik bagi tubuh, loh!
Alih-alih kenyang, bisa jadi bahan tambahan nasi uduk ini bisa membuat kita jadi bolak balik rumah sakit.
Ya, ternyata ada bahaya nasi uduk kalau kita makan dengan dua bahan tambahan ini.
Kalau keseringan, bisa-bisa kita malah dekatkan pada risiko mati muda!
Wah, tak mau itu terjadi kan?
Maka dari itu, yuk simak berikut ini 2 bahan tambahan yang bisa membuat bahaya nasi uduk kalau masuk mulut.
2 Bahan Tambahan yang Bisa Bikin Bahaya
1. Mi atau Bihun Goreng
Saat membeli nasi uduk, apa topping yang biasa tersedia? Ya, ialah mi dan bihun goreng ini.
Kita bisa memilih dua pilihan ini sesuai selera kita.
Tapi, menambahkan mi atau bihun goreng di nasi uduk kita ternyata tak disarankan, loh!
Kenap, ya?
Pasalnya, keduanya merupakan sama-sama sumber karbohidrat.
Dilansir dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan mi atau bihun goreng juga punya indeks glikemik yang tinggi.
Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.
Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.
Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi secara bersamaan.
Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.
Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.
Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.
Mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.
Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.
Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan mi atau bihun goreng secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.
2. Kerupuk Oplosan
Kerupuk dan nasi uduk memang pasangan paling klop.
Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.
Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.
Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.
Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama. Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.
Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.
Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.
Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.
Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.
KOMENTAR