Sementara dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan jenis lemak dalam plasma darah.
Kelainan jenis lemak yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida, serta penurunan kadar kolesterol HDL.
Jadi, 3 hal ini yang terjadi ketika seseorang menderita dislipidemia, bukan hanya kolesterol tinggi semata.
Seperti yang pernah dialami oleh Zaskia Adya Mecca yang juga memiliki tubuh tinggi kurus yang membuatnya terlihat sehat luar dan dalam. Ibu lima anak itu pernah mengungkapkan memiliki kolesterol tinggi.
Enam tahun lalu dia terkejut ketika menemukan bahwa kolesterolnya mencapai 265, padahal berat badannya saat itu 55-56 kilogram dengan tinggi badan 168 sentimeter. Batas kolesterol normal untuk orang dewasa adalah di bawah 200.
Menurut dia, kolesterolnya tinggi akibat pola makan yang tidak sehat. Dia adalah penggemar cokelat manis, bahkan beberapa tahun belakangan dia minum es cokelat dan cokelat berlebihan setiap harinya.
Dia tak menyangka bahwa di usianya yang baru 29 tahun ketika itu, dia sudah menuai dampak pola makan tidak sehatnya.
Namun selain pola makan tidak sehat, beberapa faktor genetik seperti berikut ini juga mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh:
1. Genetik
Faktor ini memiliki peranan paling penting untuk menentukan kadar kolesterol total seseorang. Kadar kolesterol seseorang dapat rendah atau tinggi sesuai kondisi genetiknya.
Kondisi genetik ini sangat banyak, di antaranya hiperkolesterolemia familial, defisiensi lipoprotein lipase familial, dan defisiensi lipase hepatik.
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR