SajianSedap.com - Banyak orang ingin tahu cara mengusir semut dari rumah agar tak datang lagi.
Sebab penggunaan obat semprot terkadang tak cukup ampuh, jadi banyak orang bertanya-tanya cara mengusir semut dari rumah agar tak datang lagi.
Bagi Anda yang mencari caranya, berikut ini ada 7 cara mengusir semut dari rumah agar tak datang lagi dengan memanfaatkan bahan di dapur. Yuk simak!
Seperti kita ketahui, kehadiran semut di dalam rumah adalah hal yang tidak diharapkan oleh banyak penghuni rumah.
Serangga berukuran kecil ini tidak disukai karena ulahnya yang suka mengerumuni makanan di meja makan dan bumbu masakan di dapur.
Bahkan, makanan yang sudah disimpan di tempat yang sulit dijangkau dan tertutup rapat pun terkadang masih sulit diselamatkan dari semut.
Hal itu membuat penghuni rumah mau tidak mau memutar otak untuk mengusir semut dari rumah dan memastikannya tidak datang kembali.
Selama ini, cara untuk mencegah semut masuk ke rumah, dilakukan dengan menutup semua titik masuk mereka di sekitar jendela, pintu, atau ventilasi menggunakan dempul.
Tapi terkadang mereka masih bisa lolos melalui lubang-lubang kecil di rumah.
Untuk hal itu, Anda perlu mengusirnya dengan cara mencegahnya masuk dengan bahan-bahan berikut ini.
Dilansir dari The Family Handy Man, ada beberapa bahan yang bisa digunakan supaya semut minggat dari rumah.
Baca Juga: Cara Mengusir Semut di Dalam Toples Gula, Cukup Tambahkan Sejumput Bahan Ini
Semut bisa diusir dari rumah dengan mencampurkan tiga sendok cuka putih dengan air.
"Ramuan" tersebut bisa disemprotkan ke bawah pintu, halaman, atau di sekitar karpet yang biasa digunakan untuk alas ketika piknik.
Dalam hal ini, cuka putih berguna untuk menutupi jejak aroma dan menyusahkan indera pelacakan serangga ini.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah menuangkan sedikit cuka putih ke dalam ember pel ketika membersihkan lantai.
Lada memang tidak dapat membunuh semut. Tapi, aroma yang dihasilkan bisa membuat semut tidak betah.
Lada hitam atau bubuk cabai bisa dituangkan ke dalam botol dan disemprotkan ke jalur yang sering dilalui semut.
Kayu manis, terutama kayu manis cassia, yang alami dan tidak beracun ternyata dapat membunuh sekaligus baunya bisa mengusir semut.
Kayu manis cassia bisa ditaburkan ke atas meja makan dan lantai untuk mengusir dan membasmi semut secara efektif.
Kopi bisa ditaburkan ke sekitar batang tanaman atau bunga di dalam atau luar ruangan.
Tepung serbaguna bisa ditaburkan di ambang pintu, jendela, atau fondasi rumah, atau dioleskan pada jalur semut untuk mengacaukan jejak feromonnya.
Baca Juga: Cara Membuat Ramuan Untuk Mengusir Semut, Cukup dengan Baking Soda dan Gula Bubuk
Asam alami dari jeruk yang tajam, seperti lemon, jeruk putur, jeruk nipis, dan jeruk bali, dapat mengusir semut dan jejak feromonnya.
Jeruk bisa diperas dan hasilnya dimasukkan ke dalam botol semprot. Selanjutnya, semprotkan perasan jeruk ke kusen jendela atau pintu.
Jika tidak, gosokkan langsung kulit jeruk dengan air ke lokasi-lokasi tersebut supaya semut pergi.
Tepung jagung menjadi daya tarik bagi semut. Karena alasan ini, tepung jagung bisa dimanfaatkan untuk mengusir semut.
Cara memanfaatkan tepung jagung adalah mencampurkan sembilan sendok bahan ini dengan satu sendok asam borat, sembari ditambahkan minyak kedelai atau selai kacang.
Campuran ketiga bahan tersebut bisa ditempatkan di celah-celah yang biasa dilalui semut.
Semut pengintai adalah yang menemukan sumber makanan di rumahmu. Mereka kemudian mengarahkan semut pekerja kembali ke sumber makanan yang biasanya manis.
Para semut pekerja kemudian mulai membangun jalan setapak menuju sumber makanan dengan meletakkan jejak feromon dalam perjalanan mereka ke sana.
Dengan memblokir jalur semut pengintai melalui cara alami, kamu setidaknya dapat menahan beberapa semut pekerja, bahkan sebelum mereka sampai ke rumahmu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 10 Cara Mengusir Semut dari Rumah dan Tips Mencegahnya Datang Lagi
Baca Juga: Banyak yang Gak Tahu, Bawang Merah Diam-diam Ampuh Usir Semut di Rumah, Begini Lho Cara Meraciknya
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR