SajianSedap.com - Diabetes bukan hanya dialami orang yang sudah berusia lanjut. Remaja ataupun anak muda juga bisa terkena diabetes.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa diabetes yang menyerang anak mudah justru lebih berbahaya.
Hal inilah yang menjadi peringatan penting bahwa diabetes yang dialami di usia muda lebih sangat berbahaya serta sulit untuk ditangani.
Diabetes yang diderita remaja terjadi kemungkinan disebabkan oleh gaya hidup dan masalah kesehatan.
Faktor seperti genetik dapat meningkatkan risiko remaja mengidap diabetes, tetapi banyak gaya hidup tidak sehat yang menjadi masalah utama penyebab anak muda akhirnya memiliki diabetes.
Sementara itu, sebagian besar gejala awal diabetes berasal dari kadar glukosa yang lebih tinggi dari normal dalam darah Anda.
Tanda-tanda peringatan bisa sangat ringan sehingga Anda tidak menyadarinya, terutama berlaku untuk diabetes tipe 2.
Beberapa orang tidak mengetahui bahwa mereka memilikinya sampai mereka mendapatkan masalah dari kerusakan jangka panjang yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
Sedang diabetes tipe 1, gejala biasanya terjadi dengan cepat, dalam hitungan hari atau beberapa minggu bisa menjadi jauh lebih parah.
Penyakit ini bisa menjadi 'sillent killer' jika tidak diatasi dengan baik, sebab dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, dan dapat menyebabkan masalah pada mata, kulit, dan sistem saraf.
Berikut ini gejala awal yang perlu Anda perhatikan untuk mewaspadai diabetes.
Gejala Awal Diebetes
Mengenali tanda-tanda dan gejala awal dari diabetes menjadi solusi terbaik bagi seseorang agar mendapatkan perawatan lebih cepat sehingga mengurangi risiko komplikasi parah akibat penyakit kronis ini. Berikut ini beberapa gejala awal dari diabetes tipe 2 yang diungkapkan Medical News Today:
1. Muncul bercak kulit gelap
Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi. Bercak ini mungkin terasa sangat lembut.
Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.
2. Sering buang air kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba mengeluarkan kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang perlu buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari.
3. Meningkat rasa haus
Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan.
Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.
4. Selalu merasa lapar
Rasa lapar atau haus yang terus menerus bisa menjadi tanda awal diabetes tipe 2.
Pasalnya, penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan yang mereka makan.
Sistem pencernaan memiliki tugas memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa.
Zat gizi ini diperlukan tubuh sebagai bahan bakar. Pada penderita diabetes, glukosa tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Akibatnya, orang dengan diabetes tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus, terlepas dari seberapa baru mereka makan.
5. Penyembuhan luka melambat
Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh, yang dapat mengganggu sirkulasi darah.
Akibatnya, keberadaan luka kecil pun dapat membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk bisa pulih.
Penyembuhan luka dengan lambat itu juga bisa meningkatkan risiko infeksi.
6. Merasa sangat lelah
Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah atau lelah.
Kelelahan ini terjadi karena gula yang tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
7. Penglihatan buram
Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur.
Visi buram ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata dan dapat datang dan pergi.
Jika seseorang dengan diabetes tak mendapatkan pengobatan, kerusakan pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah. Mereka bahkan bisa kehilangan penglihatan permanen.
8. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan atau kaki
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh. Pada orang dengan diabetes tipe 2, hal itu dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi kesemutan hingga mati rasa di tangan dan kaki.
Kondisi yang dikenal juga sebagai neuropati itu dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan perawatan diabetes.
Makanan yang Menjadi Pantangan Penderita Penyakit Diabetes
Bagi penderita diabetes, ada beberapa makanan pantangan untuk tidak dikonsumsi.
Roti putih, nasi, dan pasta adalah makanan olahan berkarbohidrat tinggi.
Makan roti dan makanan tepung olahan lainnya telah terbukti secara signifikan dapat meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 1 maupun penderita diabetes tipe 2.
Sebuah studi bahkan menemukan bahwa makanan tinggi karbohidrat bukan hanya bisa meningkatkan gula darah, tetapi juga dapat menurunkan fungsi otak pada penderita diabetes tipe 2 dan defisit mental.
Selain iu, makanan olahan seperti roti putih, nasi, dan pasta cenderung mengandung sedikit serat.
Padahal serat berguna untuk membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.
Dalam penelitian lain, mengganti makanan rendah serat dengan makanan berserat tinggi terbukti secara signifikan dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Peningkatan konsumsi serat juga meningkatkan mikrobiota usus, yang mungkin menyebabkan peningkatan resistensi insulin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 8 Gejala Awal Penyakit Diabetes
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR