“Kalau dari diri sendiri, sindrom baby blues ini dikarenakan adanya perubahan hormonal dan fisik yang terjadi selama proses kehamilan, dan memuncak setelah melahirkan,” kata Monica saat diwawancarai Nakita pada Jumat (22/7/2022).
Menurut Monica, adanya perbedaan ekspektasi dan kenyataan yang dialami pasca melahirkan juga menjadi penyebab munculnya kekecewaan, stres, bahkan perasaan bersalah yang nantinya bisa memicu sindrom baby blues ini.
“Kemudian kalau dari lingkungan, sindrom baby blues kerap terjadi akibat mom shaming dan tuntutan berlebih dari pihak luar,” tambah Monica.
“Misalnya, tuntutan untuk melahirkan secara normal padahal kondisi ibu tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Atau, tuntutan untuk memberikan ASI secara langsung padahal ada kondisi medis tertentu yang menyebabkan ibu tidak bisa memberikan ASI langsung,” lanjutnya menyampaikan.
Oleh karena itulah, Monica menegaskan, relasi suami istri harus kokoh, sehat, dan mesra.
“Sehingga, suami dapat menjadi suami siaga dan ayah ASI pasca ibu melahirkan,” jelasnya.
“Selain itu, komunikasi suami istri juga terbuka dan hangat,” tambahnya.
Lalu, apa saja yang perlu Ibu lakukan untuk mengatasi baby blues yang dirasakan ini?
1. Mendapatkan bantuan
Melansir dari NHS, setidaknya baby blues berlangsung selama beberapa hari setelah Anda melahirkan.
Setiap ibu melahirkan mengalami rentang waktu baby blues yang berbeda-beda.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR