Sajiansedap.com - Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang mematikan di Dunia.
Untuk di Indonesia sendiri, kanker payudara adalah salah satu penyebab angka kematian tertinggi.
Meski begitu, tak sedikit pula yang berhasil sembuh dari penyakit kanker ini setelah menjalani pengobatan dan perawatan.
Salah satunya adalah Andien Aisyah, penyanyi berbakat Indonesia, yang pernah menjadi penyintas penyakit kanker payudara.
Andien pun dengan senang hati membagikan kisahnya yang berjuang agar bisa sembuh dari kanker payudara.
Penyakit yang diderita Andien ini muncul ketika duduk bangku kelas 2 SMA saat dirinya masih berusia 16 tahun.
Melalui YouTube, Andien Aisyah membagi kisahnya tersebut.
Saat berusia 16 tahun, secara tak sadar Andien Aisyah menemukan sebuah benjolan di payudaranya.
Setelah diperiksa ke medis, dokter mengatakan jika benjolan itu adalah sebuah tumor.
Dokter pun menyarankan Aisyah untuk melakukan pengangkatan tumor.
Baca Juga: Biang Keladi, An Indonesian Restaurant with Warteg Vibe Located at Pacific Place
Setelah mengangkat tumor di payudaranya, justru Andien malah penasaran mengapa dirinya bisa terserang tumor.
Padahal di keluarganya pun tak ada riwayat penyakit kanker.
Sepengetahuan ibu anak satu ini kanker payudara hanya menyerang wanita yang sudah menikah, sudah punya anak, menyusui, dan berusia 30 tahun ke atas.
Sebenarnya, sebelum kanker payudara yang menyerangnya, Andien pernah berjuang menghadapi tifus yang menyerangnya hingga lima kali dalam setahun.
Hal ini diungkapkan langsung melalui unggahan di Instagram pribadinya.
Dalam postingannya, Selasa (23/3/2021), Andien membagikan bagaimana ia menjalani hidup sehat dan pengalaman pernah bersahabat dengan infus.
Andien ternyata pernah berjuang menghadapi tifus yang menyerangnya hingga lima kali dalam setahun.
Bahkan ia juga pernah harus berjuang menghadapi tumor payudara.
"Sempat membahas di IG story tentang bagaimana aku pernah melalui masa-masa 5x tifus dalam setahun.
Pernah melalui masa kena tumor payudara. Dan akrab sama yang namanya infus.
Kalo ditanya, mau nggak kembali ke masa-masa itu.. Ya pasti jawabannya enggak," tulis Andien.
Faktanya, ada penyanyi lain juga yang mengidap kanker payudara seperti Andien Aisyah.
Penyanyi itu adalah Aida Saskia.
Melansir dari TribunJambi.com, Aida Saskia harus menjalani kemoterapi, hingga rambut di kepalanya perlahan rontok.
"Aku kan idap kanker payudara sejak 2021. Yang aku rasakan saat ini, tidak bisa diprediksi kapan mau kambuh. Tiba-tiba muntah, bisa langsung lemas, pingsan. Tidak bisa diprediksi," kata Aida saat ditemui di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (24/10/2022).
Aida telah menjalani 6 kali sesi kemoterapi. Pada 26 Oktober 2022 nanti, Aida akan berkonsultasi dengan dokter mengenai kelanjutan penyembuhan sakit kankernya tersebut.
"Keputusannya tangggal 26 Oktober nanti. Mudah-mudahan, tidak kemoterapi lagi. Harusnya 8 kali, tapi ini baru 6 kali, nanti 26 Oktober baru diputuskan sama dokter. Karena kemoterapi kan rambut saya sudah rontok ya," ucap Aida.
Sebenarnya, di Indonesia sendiri, banyak kaum wanita yang ternyata belum mengetahui ciri-ciri dari kanker payudara.
Padahal sangat penting untuk kita tahu ciri-ciri penyakit ini agar bisa waspada sejak dini loh.
Jadi apa sajakah ciri-ciri dari kanker payudara ini?
Yang pertama adalah perubahan pada sel-sel kulit.
Perubahan ini memicu rasa sakit, nyeri saat ditekan, dan ketidaknyamanan pada payudara.
Beberapa penderita ada yang menggambarkan rasa sakitnya berupa rasa panas mirip terbakar.
Yang kedua adalah kanker payudara dapat menyebabkan perubahan sel di belakang puting susu.
Perubahan-perubahan ini dapat menyebabkan puting susu terbalik ke bagian dalam payudara.
Atau, puting susu mengalami perubahan bentuk dan ukuran.
Yang ketiga adalah kanker payudara dapat menyebabkan perubahan pada kulit sekitar payudara.
Gejala awal kanker payudara ini bisa membuat kulit sekitar payudara berubah warna menjadi merah, ungu mirip memar, atau kebiruan.
Jika seseorang mengalami perubahan warna pada payudaranya padahal tidak mengalami trauma fisik, baiknya untuk konsultasi dengan dokter.
Nah, selain kita mengetahui ciri-ciri dari kanker payudara, kita juga harus mengetahui makanan yang aman dikonsumsi pengidap kanker payudara ini.
Ada 4 jenis makanan yang ternyata bisa anda coba.
Bahkan anda bisa mengolah sendiri di rumah dengan mudah.
Kita bisa mulai mengonsumsi dari yang pertama adalah buah dan sayur.
Melansir dari Live Strong, buah dan sayur memiliki fitokimia antioksidan yang bersifat anti-kanker.
Dikutip dari John Hopkins Medicine, sayur yang kaya akan fitokimia contohnya brokoli, kembang kol, kubis, kecambah brussel, dan kale.
Yang kedua adalah biji-bijian utuh
Biji-bijian utuh adalah makanan yang belum diolah yang kaya akan karbohidrat kompleks, serat, vitamin, mineral, dan fitokimia.
Asupan serat yang tinggi seperti biji-bijian utuh memiliki manfaat positif dengan mengubah tindakan hormonal kanker payudara.
Yang ketiga adalah pilih lemak sehat.
Beberapa penelitian menunjukkan beberapa jenis lemak, yaitu lemak jenuh, dapat memicu perkembangan kanker payudara.
Sebaliknya, lemak tak jenuh tunggal dan ganda justru baik untuk pasien.
Itu karena asupan lemak tak jenuh seperti asam omega-3 dapat menghambat pertumbuhan kanker payudara.
Dan yang keempat adalah protein tanpa lemak dan nabati
Membatasi asupan lemak tak sehat penting dilakukan.
Untuk itu, ketika memilih sumber protein, Anda dapat mengonsumsi yang tanpa lemak seperti ikan dan unggas.
Pilihan lain yang dapat dilakukan adalah konsumsi protein nabati.
Keempat makanan diatas bisa dicoba bagi orang yang pengidap kanker payudara.
Selain makanan yang aman dikonsumsi bagi pengidap kanker payudara, ada 5 kebiasaan yang ternyata menyebabkan anda terkena kanker payudara.
Jangan sampai anda malah kecolongan dan membuat anda harus berakhir di rumah sakit ya.
Ada beberapa gaya hidup tidak sehat atau kebiasaan yang bisa jadi faktor penyebab kanker payudara, antara lain:
Merokok
Dilansir dari BreastcancerNow, beberapa studi telah membuktikan kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Risiko ini meningkat secara signifikan pada wanita dan orang yang berasal dari keluarga pengidap kanker payudara.
Semakin muda wanita memulai kebiasaan merokok dan semakin banyak rokok yang diisap, risikonya terkena penyakit ini semakin tinggi.
Perlu diketahui, risiko penyakit ini masih ada setidaknya setelah 20 tahun seseorang setop merokok.
Kurang gerak dan jarang olahraga
Orang yang kurang gerak karena aktivitasnya sebagian besar duduk-duduk atau jarang bergerak juga lebih berisiko terkena penyakit kanker payudara.
Risiko tersebut sama dengan orang yang tidak pernah atau jarang olahraga.
Jika Anda ingin menurunkan risiko terkena penyakit ini, upayakan untuk olahraga setidaknya 20 menit sehari.
Minum alkohol
Anda pasti sangat familiar dengan alkohol.
Biasanya alkohol sangat digemari banyak orang.
Kebiasaan minum minuman beralkohol, terutama dalam jumlah berlebihan, juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Jadi, sebisa mungkin hindari atau batasi konsumsi minuman keras.
Untuk wanita, batasi kebiasaan tidak sehat ini maksimal tiga porsi per minggu.
Cobain sekarang juga.
Baca Juga: Resep Ayam Panggang Pedas, Inspirasi Menu Makan Siang Di Akhir Pekan yang Rasanya Super Sedap
Pola makan tidak sehat
Dilansir dari EatThis, pola makan tidak sehat juga termasuk salah satu faktor penyebab kanker payudara.
Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko obesitas atau berat badan berlebih.
Sebagai informasi, obesitas termasuk faktor penyebab utama kanker payudara.
Kegemukan menyebabkan jaringan lemak berlebih menghasilkan hormon yang mendorong pertumbuhan sel kanker.
Untuk itu, batasi makanan penyebab kanker payudara biang kegemukan seperti jeroan, daging merah berlemak, dan segala jenis daging merah olahan (sosis, burger, kornet, ham, salami, dll).
Tidak melakukan pemeriksaan payudara rutin
Kebiasaan penyebab kanker payudara yang sebaiknya dihindari lainnya yakni cuek dengan perubahan payudara.
Cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini yakni dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin.
Dengan begitu, Anda bisa mengetahui ada tidaknya perubahan kondisi payudara.
Jika usia sudah menginjak 50 tahun, saatnya rutin melakukan pemeriksaan payudara dengan mammogram setiap dua tahun sekali.
Terutama bagi orang yang memiliki beberapa faktor penyebab kanker payudara di atas.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR