SajianSedap.com - Berita suami di Tangsel aniaya istrinya kini sedang viral.
Soalnya, video KDRT yang beredar ternyata direkam oleh anaknya sendiri.
Akhir-akhir ini kasus KDRT memang sedang memanas.
Banyak sekali berita soal suami yang sampai menghabisi nyawa istrinya.
Namun yang bikin banyak netizen syok, aksi KDRT tersebut disaksikan oleh anaknya.
Selain itu, pernikahan pasangan suami-istri tersebut ternyata tidak tercatat di KUA.
Hal tersebut pun sudah dikonfirmasi pihak kepolisian beberapa waktu lalu.
Melansir dari Kompas.com, Margana menjelaskan, video yang menunjukkan T menganiaya K direkam oleh anak mereka yang berada di lokasi saat kejadian.
"Pasangan suami istri, tapi pernikahan mereka tidak tercatat di KUA, nikah siri (sejak 2005). Mereka mempunyai dua orang anak," jelas Margana saat dihubungi, Rabu (16/11/2022).
"(Yang rekam) salah satu dari anaknya," tambah dia.
Margana mengungkapkan, KDRT itu berawal dari tuduhan perselingkuhan yang dilontarkan pelaku kepada istrinya.
"Suaminya nuduh yang enggak-enggak. 'Lu mau ngapain keluar, mau ngejablay ya?'" kata Margana menirukan ucapan T.
Tak terima dengan tuduhan suaminya, K tersulut emosi hingga adu mulut terjadi.
Karena terbawa amarah, pelaku langsung memukul, menendang, menjambak, dan membenturkan istrinya ke kursi.
Beberapa waktu lalu, kasus KDRT juga sempat heboh di kalangan artis.
Melansir dari Kompas.com, Lesty Kejora diketahui melaporkan Rizky Billar atas dugaan tindak kekerasan.
Hal tersebut dibeberkan oleh Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, Lesti dalam laporannya mengaku dianiaya oleh suaminya.
Hampir sama dengan kasus suami-istri di Tangsel, dugaan penganiayaan itu terjadi saat Lesti meminta keterangan Rizky yang disebut ketahuan berselingkuh.
"Awal dari korban dan terlapor yang merupakan suami-istri. Dan terlapor ketahuan berselingkuh di belakang korban," ujar Zulpan dalam keterangannya, Rabu.
Saat itulah, pedangdut dengan nama asli Lesti Andriany mengaku dicekik dan dibanting oleh Rizky. Bahkan, penganiayaan itu diduga dilakukan secara berulang.
"Terlapor emosi, berusaha mendorong dan membanting terlapor ke kasur, dan mencekik leher korban hingga terjatuh ke lantai," ujar Zulpan dalam keterangannya, Kamis (29/9/2022.
Lalu apakah perselingkuhan jadi penyebab orang melakukan KDRT?
Jawabannya adalah iya.
Namun, ternyata perselingkuhan bukan satu-satunya penyebab KDRT, lo.
Melansir dari Nakita.ID, Ni Made Diah Ayu Anggreni, M.Psi, Psikolog Klinis, psikolog di Personal Growth mengungkapkan ada 3 penyebab KDRT.
Yang pertama adalah faktor individu, seperti kepribadian dan edukasi yang rendah.
Kemudian, faktor hubungan suami-istri yang biasanya ada salah satu pihak yang merasa tidak puas dengan pasangannya sendiri.
Sehingga memilih untuk berselingkuh seperti kasus KDRT di atas.
Yang terakhir adalah faktor sosial, terutama bagi pasutri yang status ekonomi rumah tangganya sedang rendah.
Selain bisa menimbulkan trauma pada korban, KDRT ternyata berdampak besar bagi kehidupan anak, lo.
Apalagi kalau sang anak menyaksikan perlakuan KDRT orang tuanya seperti yang terjadi di Tangsel.
Melansir dari Kompas.com, Psikolog Klinis UGM, Anggiastri Hanantyasari Utami mengatakan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan pasangan suami istri akan memberi dampak buruk bagi psikis anak.
Bahkan dampaknya bisa mengganggu kesehatan mental mereka.
"Anak cenderung memiliki kecenderungan mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), depresi bahkan pikiran atau perilaku yang mengarah pada upaya bunuh diri," ucap dia melansir laman Antara, Selasa (11/10/2022).
Dia mengaku, ketika menyaksikan KDRT juga bisa memicu kecemasan dan ketakutan akan pengabaian orang dewasa.
Biasanya, kata, dia orang dewasa atau orangtua dalam kondisi tidak sehat secara mental, maka akan mempengaruhi mereka dalam merawat dan mengasuh anak.
Ada penelitian yang menyebut jika sering menyaksikan atau berada pada situasi tertekan terus-menerus dapat membuat anak mengalami gangguan perkembangan pada otaknya.
Sehingga mempengaruhi kemampuan berpikir, berbahasa, emosi dan perilaku, lanjut dia.
Bukan hanya itu, perilaku yang tidak baik dalam KDRT bisa ditiru oleh anaknya.
Hal itu membuat kekerasan akan terulang kembali pada masa depan.
"Ketika anak sudah mencapai usia 5 tahun ke atas, perilaku agresif yang ditunjukkan orangtua dapat membuat anak meniru perilaku agresif tersebut dan diterapkan sebagai cara dia menyelesaikan masalahnya di kemudian hari," ucap perempuan yang juga jadi Anggota Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia.
Untuk itu, Anda harus waspada dan peka terhadap tindak kekerasan di sekitar Anda.
Kalau Anda melihat atau mengetahui kekerasan di sekitar, Anda bisa langsung melaporkannya.
Melansir dari Kompas.com, ada beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat yang tengah menghadapi KDRT.
Yakni dengan melaporkan langsung ke kepolisian.
Selain lapor kepada kepolisian, sebetulnya ada cara lain yang bisa dilakukan apabila menerima kekerasan, yaitu laporan via daring atau online ke SAPA 129.
Layanan yang digagas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini dapat diakses melalui hotline 021-129 atau whatsapp 08111-129-129 yang mana terdiri dari enam jenis layanan.
Layanan tersebut adalah yaitu pengaduan masyarakat, penjangkauan korban, pengelolaan kasus, pelayanan akses penampungan sementara, mediasi, dan pendampingan korban.
Untuk menghindari terjadinya kekerasan atau KDRT, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, lo.
Melansir dari CewekBanget.grid.id, ini dia beberapa cara supaya hubungan tetap harmonis.
1. Saling terbuka
Jadi pernah merasa terbebani oleh anggota keluarga lainnya dan tetaplah menjaga tutur kata kita.
2. Tunjukkan kekompakkan
Melihatkan anggota keluarga dalam aktivitas kita bisa mempererat hubungan kita, lho.
3. Liburan
Tidak perlu ke tempat yang jauh dan mahal, yang penting adalah kebersamaannya.
4. Saling Curhat
Dengan saling curhat, kita jadi lebih dekat dan saling mengetahui keresahan masing-masing.
5. Atur tata bahasa
Jangan pernah menyakiti hati pasangan atau saudara kandung kita dengan kata-kata yang diucapkan supaya tidak menimbulkan emosi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saat Kekejaman Suami Aniaya Istri di Tangsel Direkam Sang Anak, Pelaku Kini Mendekam di Penjara... dan Psikolog: KDRT dalam Keluarga Bisa Hancurkan Psikis Anak
Source | : | Kompas.com,cewekbanget.grid.id,Nakita.ID |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR