Akibat penyekapan itu, kedua korban kelaparan.
LM (31), ibu A mengatakan, aksi penyekapan yang dilakukan ABM kepada anak dan ibunya dilakukan ketika LM sedang bekerja.
Caranya dengan menggembok pintu gerbang yang menjulang tinggi sehingga korban tidak bisa keluar.
"Jadi anak dan ibu saya enggak bisa keluar untuk membeli kebutuhan. Akhirnya pas malam itu gas habis, enggak bisa masak susu, bahkan terpaksa makan nasi kemarin. Jadi makan yang ada saja karena disekap 24 jam," katanya dikutip dari Tribun Jabar, Senin (7/11/2022).
Konflik pemilik kontrakan LM menduga, penyekapan terjadi karena rumah yang dikontraknya masih disengketakan ABM dan mantan istrinya.
Rumah itu disewa LM dari mantan istri ABM.
"Saya di situ kan sebagai pengontrak, tetapi rumahnya ternyata masih sengketa atau ada pembagian harta gono-gini dari pemilik rumah," ujar LM dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (6/11/2022).
Dengan kondisi itu, sambung dia, ABM tidak terima rumah milik berdua itu dikontrakkan oleh mantan istrinya.
Sebab pembagian harta gono-gini pasangan suami istri tersebut belum selesai.
"Jadi saya sering dibuat enggak nyaman sama ABM. Bahkan pernah ribut karena dia meminta saya keluar dari rumah itu tanggal sekian. Terus saya laporan ke RT karena itu masuk ke perbuatan tidak menyenangkan," ucap LM.
Akibat dugaan penyekapan ini, pihaknya melaporkan ABM ke polisi.
KOMENTAR