SajianSedap.com - Penting bagi serang wanita merawat organ intim.
Karena jika tidak, bisa muncul hal-hal yang tak diinginkan.
Terutama bagi yang sudah memiliki pasangan, merawat miss v perlu ekstra.
Apalagi kerap kali muncul masalah pada miss v.
Jangan anggap enteng permasalahan pada miss v.
Jika muncul tanda-tanda berikut, sebaiknya mulai hati-hati.
5 Tanda Miss V Kurang Sehat
Ada beberapa ciri-ciri atau tanda yang menunjukkan organ intim wanita ini sedang tidak sehat atau tidak normal, apa saja itu?
1. Vagina gatal
Hampir seluruh wanita mungkin pernah merasakan gatal di area selakangan hingga vagina.
Gatal yang hanya terjadi sesekali dan hilang dengan cepat, kemungkinan disebabkan oleh keringat, luka cukur, alergi sabun, hingga bahan celana yang kurang nyaman.
Hal yang perlu diwaspadai ialah gatal-gatal di area vagina dan vulva yang berlangsung konstan dan semakin parah seiring waktu.
Kondisi ini bisa saja menjadi gejala infeksi menular seksual (IMS) trikomoniasis yang disebabkan oleh parasit.
Selain itu, gatal kronis pada vagina juga bisa dipicu karena vaginosis bakterialis, jamur, atau bakteri.
Untuk mengetahui penyebab pasti gatal-gatal di area vagina, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
2. Vagina berbau busuk
Vagina dikatakan normal apabila tidak mengeluarkan aroma menyengat atau terkesan busuk.
Aroma tak sedap dari area sensitif wanita bisa saja disebabkan karena sesuatu yang sederhana seperti perubahan pola hidup atau pola makan.
Tak hanya itu, bau busuk dari vagina juga bisa menandakan kondisi kronis seperti IMS dan vaginosis bakterialis.
Untuk menjaga vagina tetap berbau normal dan sehat, para wanita disarankan mengganti celana dalam saat terasa lembap karena keringat atau keputihan.
Anda juga sebaiknya juga rutin mengganti pembalut sebelum penuh.
3. Haid tidak teratur
Ada berbagai macam faktor yang dapat mengakibatkan seorang wanita tidak rutin haid atau mengalami gangguan siklus menstruasi, di antaranya penurunan berat badan olahraga berat atau berlebihan stres pola makan
Selain faktor-faktor yang dipaparkan di atas, vagina yang tidak mengeluarkan darah haid secara rutin juga dapat menjadi pertanda kondisi serius yaitu sindrom ovarium poliklistik atau PCOS.
PCOS adalah gangguan hormonal yang menyebabkan pembesaran ovarium dengan kista kecil di tepi luar.
Gejala PCOS berupa menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih (di area wajah, punggung, atau dada), jerawat, dan obesitas.
Penyebab sindrom ovarium polikistik belum begitu dipahami, tetapi dapat melibatkan perpaduan faktor genetik dan lingkungan.
4. Perubahan kondisi keputihan
Dilansir dari Health, jumlah, warna, tekstur, hingga bau keputihan sangat bervariasi pada setiap wanita. Keputihan juga dapat berubah selama siklus menstruasi.
Menurut National Library of Medicine, perubahan keputihan umumnya berupa: perubahan volume, dari tipis hingga tebal perubahan warna, mulai dari bening, putih, kuning, kehijauan, hingga berdarah keputihan ada yang tidak berbau, ada pula yang memiliki bau tak sedap.
Kondisi keputihan pada wanita memang dapat berubah-ubah, namun Anda harus waspada apabila terdapat perubahan mencolok terkait warna, jumlah, atau bau.
Perubahan tersebut bisa saja mencirikan kondisi hormon, kehamilan, tingkat hidrasi, atau infeksi.
Perubahan warna juga bisa menjadi tanda IMS seperti klamidia dan gonore.
5. Adanya benjolan pada labia
Benjolan pada labia atau bibir vagina kemungkinan disebabkan oleh jerawat atau kelenjar yang tersumbar akibat penumpukan cairan.
Benjol akibat jerawat atau penyumbatan biasanya akan kempis dengan sendirinya.
Kendati demikian, para wanita harus berhati-hati apabila benjolan di bibir vagina menimbulkan rasa sakit yang mengganggu dan terus tumbuh atau bertambah.
Segera kunjungi dokter spesialis kelamin apabila mengalami tanda-tanda ini.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR