Berbekal uang tunai Rp 19.000 kamu bisa menikmati tahu tek lengkap, porsi jumbonya Rp 25.000.
Rasa Tahu Tek Pak Jayen sangat terasa bawang putihnya, sehingga rasanya gurih dan aromanya harum.
4. Rujak Cingur
Makanan khas Surabaya yang tidak kalah lezat adalah rujak cingur.
Sesuai namanya, olahan ini menyuguhkan irisan daging khusus bagian mulut sapi yang direbus dengan rempah-rempah khas Indonesia.
Salah satu tempat makan rujak cingur terkenal di Surabaya adalah Rujak Cingur Ahmad Jais yang beralamat di Jalan Achmad Jais Nomor 40, Peneleh, Genteng, Surabaya.
Tempat makan ini sudah berdiri sejak 1970. Hingga saat ini, Rujak Cingur Ahmad Jais buka mulai pukul 12.00-17.00 WIB.
Satu porsi rujak cingur terdiri dari daging cingur yang melimpah dan tidak bau amis yang disiram dengan kacang mete yang diulek bersama bumbu rujak cingur. Kuliner ini dibanderol dengan harga Rp 70.000 per porsi.
5. Lontong Balap
Melancong ke Surabaya tak lengkap jika melewatkan makanan khas satu ini, lontong balap.
Tempat makan legendaris yang menyajikan kuliner khas Surabaya ini adalah Lontong Balap Asli Pak Gendut.
Baca Juga: Makanan Legendaris Jakarta, Ada Kuliner Legend dari 1927 yang Wajib Dicoba!
Tempat makan ini berlokasi di Jalan Embong Malang Nomor 38, Genteng, Surabaya atau sekitar 2,6 km dari alun-alun Surabaya.
Dilansir dari laman lontongbalap-aslipakgendut.com, tempat makan ini sudah berdiri sejak tahun 1985. Saat itu, yang berjualan adalah orang tua dari Pak Gendut itu sendiri.
Satu porsi lontong balap berisi potongan lontong, tahu goreng, taoge rebus, lento, dan taburan bawang goreng.
Kuliner legendaris Surabaya ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 17.000. Lontong Balap Asli Pak Gendut buka pukul 06.00-23.00 WIB.
Artikel ini telah dikutip dari berita Kompas.com berjudul 6 Makanan Legendaris di Surabaya, Cocok untuk yang Lapar Tengah Malam dan Rekomendasi Tempat Makan Legendaris di Surabaya, Ada yang Berdiri sejak 1945
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR