Sajiansedap.com - Harga tempe di pasar tentu sangat murah meriah.
Jadi tidak heran akan dibeli dalam jumlah banyak oleh ibu rumah tangga.
Usut punya usut, selain jadi masakan lezat, khasiat tempe juga tidak main-main loh.
Tempe memiliki banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Jika Anda menyajikan tempe untuk keluarga di rumah, maka jangan heran jika tubuh akan selalu sehat dan anti sakit-sakitan.
Tempe sebagai makanan merakyat ini berbahan dasar dari kedelai.
Bagi anda yang punya asam lambung, bisa loh coba konsumsi tempe dari sekarang.
Dijamin anda akan bisa lepas bergantung pada obat dokter deh.
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Manfaat Tempe
Dilansir WebMD, tempe tidak mengandung kolesterol dan menjadi makanan yang dapat menghasilkan vitamin B, serat, zat besi, kalsium, dan mineral lainnya.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Dalam tempe dengan berat 3 ons memiliki 160 kalori, 18 gram protein, 5 gram lemak, 10 gram karbohidrat, 28% serat, 6% kalsium, dan 10% zat besi.
Seperti makanan yang terbuat dari kedelai lainnya, tempe mengandung isoflavon.
Kandungan ini memiliki bahan kimia yang disebut fitoestrogen yang dapat melawan kanker dan antioksidan.
Mengonsumsi tempe secara rutin direkomendasikan bagi orang-orang yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
Tempe nantinya akan menurunkan tekanan darah menjadi lebih stabil.
Tempe juga bisa meningkatkan resistensi insulin dan menjaga kesehatan hati.
Tak hanya itu mengonsumsi tempe sejak kecil dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
Tulang menjadi lebih kuat di usia senja karena mengurangi peradangan yang lebih rendah.
Tempe sebaiknya juga dikonsumsi bagi para lanjut usia karena kemampuannya dalam meredakan hot flashes dari menopause.
Tempe sangat aman dikonsumsi bagi para penderita penyakit lambung.
Hal itu dikarenakan tempe tidak menyebabkan kembung, perasaan perih, atau gas dalam perut.
Tempe terbuat dari kedelai yang difermentasi yang juga dapat menjaga diabetes tipe 2 agar tidak semakin parah.
Anak-anak atau remaja yang mengonsumsi makanan berbahan dasar kedelai seperti tempe memiliki kesehatan yang jauh lebih baik di usia tua.
Para ahli berpendapat bahwa mengonsumsi tempe dapat menurunkan kanker payudara.
Anda bisa mengonsumsi tempe dengan cara apapun, untuk menambah rasa Anda bisa rendam tempe di air garam sebelum dimasak.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Bahaya Makan Tempe untuk Orang dengan Kondisi ini
Penderita Asam Urat
Siapa yang menyangka kalau penderita asam urat tak boleh berlebihan mengonsumsi tempe, nih.
Kenapa?
Melansir Health Line seperti dikutip dari Kompas.com, dalam banyak kasus, penyebab pasti penyakit asam urat atau hiperurisemia tidak diketahui.
Dokter percaya kondisi itu mungkin terjadi karena kombinasi faktor keturunan, hormonal, dan makanan.
Nah, melansir Buku Menu dan Resep untuk Penderita Asam Urat (2008) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dan Ir. Trina Astuti, MPS., makanan sehari-hari lebih kurang mengandung 600-1.000 mg purin setiap harinya.
Pada seseorang yang memiliki faktor risiko penyakit asam urat atau pada kasus penderita asam urat, kandungan purin pada makanan sebaiknya dibatasi kira-kira 100-150 mg.
Nah, kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe ternyata memiliki kadar purin sedang yang yaitu sekitar 9-100 mg purin per 100 gram bahan.
Namun, kalau diolah dengan cara digoreng atau ditambahkan bahan lain seperti garam, tahu bisa berubah jadi mengandung purin tinggi.
Karena itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi tahu dan tempe sebagai olahan dari kacang kedelai itu sendiri.
Baca Juga: Resep Nasi Tumpeng : Resep Nasi Kuning Enak Ini Mudah Diikuti Untuk Menu Makan Siang Spesial
Artikel telah ditayangkan di gridfame dengan judul, Mohon Beri Tahu Keluarga yang Idap Penyakit Lambung dan Darah Tinggi! Mulai Sekarang Coba Rutin Makan Tempe dan Rasakan Khasiat Luar Biasanya
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | gridfame |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR