SajianSedap.com - Menurut fengshui, dapur adalah salah satu tempat yang paling berpengaruh pada energi suatu rumah.
Karena di sanalah bertemu dua energi utama fengshui, air dan api.
Selain itu, di dapur beragam masakan diolah untuk seluruh penghuni rumah sebagai sumber energi.
Tata letak yang menyalahi perhitungan Feng Shui misalanya, bisa berakibat negatif bagi penghuninya.
Salah satunya adalah sakit-sakitan.
Ya, penempatan yang salah menurut fengshui bisa bikin penghuni rumah sakit-sakitan, lo.
Salah satunya adalah kalau dapur dan meja makan dibuat nempel di satu ruangan yang sama.
Hal ini ternyata bisa berakibat sangat buruk bagi kesehatan keluarga.
Yuk, cari tahu cara mengatasinya.
Fengshui Dapur yang Salah
Inilah beberapa contoh tata letak fengshui kompor yang salah menurut Mas Dian, MRE, konsultan Feng Shui yang juga menguasai ilmu arsitektur.
1. Dapur Jangan Menghadap Pintu
Letak dapur zaman sekarang, utamanya di apartemen, banyak berada di area depan sehingga langsung terlihat jelas oleh orang ketika masuk.
Hanya pada hunian atau unit-unit apartemen yang besar saja posisi dapur bisa disembunyikan sehingga tidak dilihat dari pintu masuk.
Posisi dapur yang berhadapan pintu masuk hunian, menurut Feng Shui, dianggap tidak baik karena akan mengganggu keharmonisan dan kesetiaan pasangan penghuni rumah tersebut.
Untuk apartemen, mengubah tata ruang sudah pasti sulit mendapat perijinan dari pihak manajemen apartemen karena akan mengganggu lingkungan sekitarnya.
Solusinya, buatlah penyekat dengan desain yang menarik dan solid yang diletakkan tepat di depan dapur, khususnya posisi kompor.
Jadi, selain dapur tidak terlihat langsung dari depan pintu masuk, ruangan pun jadi lebih indah karena adanya partisi.
2. Jangan Satukan Meja Makan dan Dapur
Meja makan acapkali didesain menyatu dengan dapur karena lebih praktis.
Namun, menurut Feng Shui, secantik apapun desainnya, meja makan yang menyatu dengan dapur dinilai keliru karena akan merusak keberuntungan hidup penghuninya yang disebabkan oleh penyakit.
Alasannya, ketika digunakan memasak, asap dari kompor akan menyebabkan ruangan panas.
Juga, udara yang beredar di ruang ini tercemar asap sehingga akan mengganggu kesehatannya.
Banyaknya limbah cair dan sampah di dapur, jika tidak rajin dibersihkan akan menjadi sarang penyakit.
Solusinya, ruang makan atau dapur sebaiknya dipindah ke tempat lain agar tidak lagi berada dalam satu ruang.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Namun, jika tidak memungkinkan, sebaiknya pasanglah exhouse fan untuk membuang asap dari dalam ke luar dapur.
3. Kompor Jangan di Dekat Jendela
Ada yang menempatkan kompor di dekat jendela agar udara yang terpolusi bau dan asap cepat lenyap melalui jendela.
Kondisi ini ternyata menyalahi perhitungan Feng Shui.
Alasannya, nyala api tidak bisa fokus atau selalu bergoyang tidak teratur karena tertiup angin dari jendela.
Api yang tidak stabil ini menyebabkan pemborosan waktu, karena memasak jadi lebih lama, yang berujung pada pemborosan bahan bakar.
Dan, jika tidak hati-hati bisa menjadi penyebab kebakaran.
Sebaiknya posisi kompor dipindah ke tempat lain.
Namun jika tidak memungkinkan, pastikan jendela tertutup ketika kompor sedang digunakan.
4. Keran Jangan Lebih Tinggi dari Kompor
Di dapur biasanya terdapat sink untuk mencuci bahan mentah dan kompor untuk memasak bahan mentah tersebut.
Keduanya bersifat kontradiktif, tidak bisa bersatu padu.
Zink dilengkapi keran yang mengeluarkan air, sedangkan kompor mengeluarkan api.
Menurut Feng Shui, pantang hukumnya jika air diletakkan berdekatan dengan api.
Alasannya, api adalah simbol Yang atau semangat yang tak boleh padam, sedangkan air adalah Yin atau hawa rezeki yang tidak boleh diganggu.
Jadi, apabila posisi kompor dan zink atau tempat cucian berdekatan maka keberadaan keran air tidak boleh lebih tinggi dari nyala api.
Solusinya, pasanglah penyekat setinggi keran sehingga posisinya terpisah dengan kompor.
Atau, jika dapur berbentuk “I” maka ubahlah menjadi bentuk “L” sehingga posisi keran dan kompor tidak sejajar.
Artinya, posisi api yang lebih rendah tidak dirusak oleh elemen air yang lebih tinggi. (*)
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR