"Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dollar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp 11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri," kata Oke.
Dalam hal ini, diperkirakan harganya akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dollar AS per bushel.
Selanjutnya, akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka 15,74 dollar AS per bushel di tingkat importir.
Untuk itu, Oke mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai dunia itu akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri.
"Dan hal ini akan mempengaruhi ujungnya adalah harga produk turunan dari kedelai, yang utama disini adalah harga tempe dan tahu," ujar Oke.
Berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), harga kedelai saat ini adalah Rp 10.800 - Rp 11.000 per kg.
Sementara stok kedelai di importir saat ini sekitar 140.000 ton pada Februari dan akan masuk lagi 160.000 ton.
Baca Juga: Resep Ayam Bacem Balut Pandan Enak, Menu Rumahan yang Bikin Keluarga Tak Sabar Untuk Makan Siang
Sehingga, pasokan kedelai diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga dua bulan ke depan.
Namun demikian, Oke menegaskan bahwa pemerintah akan menjaga ketersediaan kedelai walaupun harganya tinggi.
"Karena kami paham kedelai ini menjadi salah satu barang pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengonsumsi tahu dan tempe," kata Oke.
Oke menyebut, kebutuhan kedelai Indonesia saat ini 80 persen dipasok dari luar negeri atau impor, karena produksi dari dalam negeri belum mencukupi.
Sebagai perkiraan awal, lanjut Oke, harga tempe akan berkisar antara Rp 10.300 - Rp10.600 per kg.
Sementara harga tahu sebesar Rp 52.450 - Rp53.700 per papan atau Rp 650 - Rp 700 per potong.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR