SajianSedap.com – Punya perut buncit memang sangat menganggu ya.
Anda akan sulit untuk membeli pakaian yang pas di tubuh.
Selain itu, perut buncit juga bisa mengindikasikan tubuh nggak sehat.
Karena itulah banyak yang punya perut buncit ingin menghilangkannya.
Sebenarnya Anda bisa menggunakan berbagai usaha untuk menghilangkan perut buncit.
Anda bisa lho menggunakan bahan alami.
Salah satunya menggunakan rempah tradisional ini.
Bahkan khasiatnya sudah teruji oleh ahli.
Penasaran apa bahannya?
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Asam Gelugur untuk Mengecilkan Perut Buncit
Anda bisa memanfaatkan asam gelugur untuk mengecilkan sekaligus melangsingkan perut buncit
Tak perlu mengeluarkan kocek mahal untuk membeli obat diet kimia yang beredar luas di masyarakat.
Selain itu, obat diet juga belum tentu aman.
Banyak sekali obat diet yang mengandung efek samping.
Daripada seperti itu, Anda bisa lho menggunakan rempah tradisional.
Tim Riset yang dipimpin Prof Dyah Iswantini Pradono mengungkap obat herbal untuk mengatasi obesitas (perut buncit).
Anda bisa memanfaatkan kombinasi antara ekstrak asam gelugur dan rimpang kunci pepet.
“Bangsa Kita (Indonesia) sejak lama sudah mengenal rimpang-rimpangan sebagai obat tradisional atau jamu. Kami menggunakan komoditas lokal sebagai wujud mengembangkan produk dalam negeri,” jelasnya dikutip dari laman resmi IPB.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Guru Besar Departemen Kimia Peneliti di Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB menemuukan formula baru dari kombinasi ekstrak asam gelugur dan kunci pepet sebagai penghempas perut buncit.
Menurutnya, kombinasi kedua ekstrak tersebut berhasul menjadi dosisi terbaik dalam menurunkan berat badan seseorang,
Bahkan tim dari Prof.Dyah yakni Dr Novriyandi Hanif menjelaskan kunci pepet mengandung senyawa aktif kelompok kalkon falvokawain.
Senyawa tersebut dapat berpotensi sebagai anti obesitas yang artinya cocok untuk digunakan memangkas lemak di tubuh,
Menurut Novriyandi, kombinasi senyawa aktif yang terdapat pada tumbuhan kunci pepet (falovakwain) dan senyawa aktif pada asam gelugur (HCA).
Senyawa ini dapat menghasilkan efek anti obesitas yang luar biasa dan dapat meluruhkan lemak khususnya pada area perut,
Kabar baiknya lagi adalah obat ini diaktakan Prof.Dyah tidak akan memberikan efek samping.
Alasannya tentu karena kedua bahan etrsebut sudah melalui pengujian toksisitas.
Tapi Anda jangan sampai salah memilih ya.
Pasalnya asam gelugur dan asam jawa adalah bahan yang berbeda.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Perbedaan Asam Jawa dan Asam Gelugur
Meskipun sangat identik, keduanya harus bisa Anda bedakan.
1. Warna buah
Asam jawa memiliki warna kulit coklat jika sudah tua.
Selain itu jika dikeluarkan isinya juga punya warna coklat tua pekat.
Anda bisa menemuinya dalam bentuk yang masih fresh atau sudah dibuang kulitnya.
Sedangkan untuk asam gelugur berbeda.
Biasanya buah asam gelugur dijual dengan keadaan sudah dikeringkan.
Ia memiliki bentuk seperti buah labu yang berukuran kecil.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Baca Juga: Bikin Semua Orang Pangling, Perut Buncit Langsung Rata Hanya Bermodalkan Jengkol, Memangnya Bisa Ya?
2. Habitat tumbuhan
Asam jawa memang sangat terkenal di seluruh pelosok Nusantara.
Sase Lovers bisa menjumpainya di berbagai pulau seperti Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali.
Tumbuhan ini sangat mudah ditemui di Indonesia.
Namun berbeda dengan asam jawa, asam gelugur banyak tumbuh hanya di pulau Sumatra.
Karena itu asam gelugur hanya akan dijumpai di berbagai hidangan khas Batak, Aceh, dan bagian Sumatra lainnya.
Nah itu dia perbedaannya.
Sekarang Anda tak perlu takut lagi salah beli kalau tahu perbedaannya.
Semoga bermanfaat ya Sase Lovers.
Artikel ini pernah tayang di Grid Fame dengan judul Pakar IPB Bagikan Obat Tradisional yang Bisa Hempas Perut Buncit Dalam Sekejap
Baca Juga: Aturan Minum Jeruk Nipis untuk Mengecilkan Perut Buncit, Cukup Diminum di Waktu Ini Saja
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
| Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
| Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR