SajianSedap.com - Kabar duka datang dari pelawak senior, Tessy.
Sri Handayani, istri Tessy yang sudah mendampinginya selama 50 tahun meninggal dunia.
Tak bisa lepas dari sang istri, Tessy bahkan sempat pingsan saat ingin mengantar jenazah Sri.
Sri Handayani meninggal karena penyakit diabetes yang lama diidapnya.
Jenazah Sri Handayani telah dimakamkan di TPU Kampung Asem, Halim, Jakarta Timur Selasa (28/6/2022) lalu.
Sahabat Tessy dari grup lawak Srimulat turut hadir ke rumah duka.
Di antaranya ada Tarzan, Polo, Kadir, dan Doyok.
Menurut sahabat-sahabat Tessy, Sri Handayani awalnya mengidap diabetes.
Belakangan penyakit tersebut menjalar sampai ke hati dan organ dalam tubuh lainnya.
"Pertama yang pasti itu kencing manis. Memang kalau diabetes itu penyakit yang memang butuh penanganan serius untuk banyak hal," ujar komedian Kadir.
Sementara itu, komedian Polo menuturkan istri Tessy telah lama sakit.
"Almarhumah meninggal memang dalam kondisi yang sakit cukup lama, kurang lebih 1-2 tahun," ujar Polo.
Ciri-ciri kena diabetes
Seperti kita ketahui, diabetes adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan.
Data milik Kementerian Kesehatan yang diperoleh dari Sample Registration Survey 2014, menunjukkan diabetes menjadi penyebab kematian nomor 3 di Indonesia, dengan persentase sebesar 6,7%, setelah stroke (21,1%), dan penyakit jantung koroner (12,9%).
Biasanya saat dilakukan pengukuran gula darah, nilai glukosa darah puasa seseorang dengan DM adalah >126 mg/dL.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Sedangkan glukosa darah 2 jam setelah makan > 200 mg/dL.
Biasanya seseorang yang menderita DM sering merasa haus, cepat lapar dan buang air kecil.
Bila 3 gejala diatas dirasakan, sangat mungkin sudah mengalami DM sejak 6 tahun yang lalu.
Untuk itu disarankan, jangan menunggu gejala muncul, barulah kita mulai melakukan pengecekan gula darah secara rutin.
Jika Anda memiliki 1 dari 10 tanda berikut ini, Anda haruslah lebih memerhatikan kadar gula darah.
Sebab, inilah ke 10 faktor risiko DM tipe 2 yang perlu diketahui, menurut panduan kementrian kesehatan tahun 2016:
1. Riwayat keluarga DM tipe 2 (orang tua atau kakak).
2. Tekanan darah tinggi (140/90 mmHg).
3. Dislipidemia kadar trigliserida (lemak) dalam darah yang tinggi (150mg / dl) atau kadar kolesterol HDL (40mg / dl).
4. Riwayat Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan atau Toleransi Glukosa Terganggu (TGT).
5. Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4 Kg.
6. Gemar mengonsumsi makanan tinggi lemak, padat kalori.
7. Gaya hidup tidak aktif.
8. Kegemukan di perut (perut buncit)
9. Usia, makin semakin tinggi usia, semakin beresik DM tipe 2.
10. Perempuan dengan Sindroma ovarium polikistik (pada umumnya gemuk).
Source | : | Nakita,TribunLampung |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR