SajianSedap.com - Candi Borobudur merupakan salah satu pusat destinasi wisata kebanggaan Indonesia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Destinasi ini menawarkan keindahan bangunan berupa stupa yang diakui UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.
Hingga sampai saat ini Candi Borobudur telah banyak dikunjungi oleh ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara yang tak terhitung jumlahnya.
Dan jika berlibur ke Candi Borobudur kurang lengkap jika belum menjajal kuliner enak di sekitar Candi.
Banyak kuliner lezat yang ditawarkan untuk kamu yang berlibur dengan keluarga maupun dengan teman-teman.
Kamu bisa mencicipi kuliner di sekitar Candi Borobudur yang enak dengan harga yang sangat ramah di kantong.
Bahkan, dengan harga Rp 5 ribu saja sudah bisa menyantap makanan khas Magelang-an.
Penasaran apa saja kuliner yang dijajakan di sekitar Candi Borobudur?
Simak berikut ini. Dijamin perut kenyang dan liburan juga terasa asyik dan seru!
Baca Juga: Mercure Jakarta Cikini Hadirkan 6 Menu Kuliner Betawi yang Nyaris 'Punah' Sebagai Menu Berbuka Puasa
Rekomendasi Kuliner di Sekitar Candi Borobudur
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini rekomendasi kuliner enak dan murah di sekitar Candi Borobudur.
1. Sop Senerek Daging Sapi
Sop senerek bukanlah sop biasa. Kuliner khas Magelang ini identik dengan isian melimpah seperti kacang merah, bayam, wortel, seledri, daun bawang.
Sop senerek juga dilengkapi bahan protein seperti irisan daging sapi atau ayam serta jeroan yang membuat kuah kaldu bening lebih nikmat.
Sop senerek bisa dibilang sederhana tetapi punya rasa gurih yang khas.
Selain sop dan nasi, seringkali menikmati sop senerek juga didampingi dengan berbagai menu gorengan seperti tempe, tahu, perkedel daging, dan bakwan udang.
Soal harga tidak perlu khawatir, seporsi menu di warung makan sekitar Candi Borobudur dibanderol mulai dari Rp 10 ribuan.
2. Mangut Beong
Saat berkunjung ke Candi Borobudur, kamu harus mencoba mencicipi menu mangut atau ndas ikan beong.
Makanan pedas dengan kuah santan ini berbahan dasar ikan beong, ikan yang hanya hidup di sepanjang perairan Sungai Progo Magelang.
Makanan ini memiliki rasa yang sangat khas, yakni dimasak dengan campuran rempah-rempah yang lengkap.
Satu porsi kepala mangut beong dihidangkan dengan nasi hangat, akan lebih mantap jika disandingkan dengan seporsi trancam, atau irisan sayur mentah yang ditabur parutan kelapa.
Soal harga sangat ramah dikantong, kamu bisa membeli seporsi menunya dengan harga mulai dari Rp 20 ribuan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
3. Nasi Lesah
Nasi lesah merupakan kuliner sejenis soto dengan kuah santan yang merupakan makanan khas Magelang.
Selain itu, yang membedakan nasi lesah dengan soto pada umumnya adalah jika biasanya Soto disajikan dengan mangkok, nasi lesah disajikan dalam piring.
Ada beberapa pilihan nasi lesah dan pelengkapnya, mulai dari nasi lesah telur, nasi lesah ceker, nasi lesah babat, nasi lesah ati, hingga nasi lesah iso.
Harganya pun terjangkau mulai dari Rp 7 ribuan per porsi.
4. Es Krim Mahkota
Jika Jakarta punya Ragusa dan Malang ada Toko Oen, maka Magelang juga memiliki es krim legendaris layaknya Ragusa dan Toko Oen.
Baca Juga: Resep Coto Makasar, Warisan Kuliner Berbumbu Rempah Dari Sulawesi Selatan
Namanya Toko Roti dan Es Krim Mahkota yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani No.41, Magelang, Jawa Tengah.
Terdapat dua varian es krim yang dijajakan Toko Roti dan Es Krim Mahkota.
Pertama, es krim cup dengan satu varian rasa dalam satu wadah. Sementara es krim potong memiliki tiga rasa dalam sebungkus es, yaitu mocca, vanilla, dan cokelat.
Es krim cup dibanderol Rp 12.000 dan es krim potong Rp 10.000.
5. Tempe Mendoan Jumbo Borobudur
Kamu pasti tidak asing dengan mendoan.
Berbeda dibanding mendoan kebanyakan, Tempe Mendoan Jumbo Borobudur terkenal dengan ukurannya besar.
Mendoan Jumbo ini kurang lebih berukuran 20 x 10 cm. Teksturnya tebal namun empuk saat dikunyah.
Meski cuma camilan, mendoan yang jumbo siap bikin kenyang.
Bagi penikmat kuliner, tempe mendoan ini dijual cukup murah, mulai harga Rp 3 ribuan.
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR