Sajiansedap.com - Anda pasti sudah tidak asing dengan cabai.
Cabai sangat mudah ditemukan di pasar.
Harganya juga bisa dibilang relatif terjangkau.
Selain cabai, daun cabai juga punya khasiat luar biasa loh.
Bahkan tidak kalah dari cabai sendiri.
Daun cabai memiliki rasa pahit dan tekstur berserat.
Mereka mengandung vitamin (A, B dan C) dan mineral (natrium, kalsium, dan zat besi), serat makanan, phytochemical, serta asam fenolik.
Berikut ini khasiat dari rebus daun cabai dan minum airnya hangat-hangat.
Jangan sampai tidak coba!
Baca Juga: Garang Asem Ayam Recipe, Soul-Satisfying Food That Warm You up on Cold Nights
Manfaat Daun Cabai
1. Membantu Mengobati Artritis
Dilansir dari drfarrahmd.com Arthritis ditandai dengan pembengkakan dan nyeri sendi.
Nyeri sendi akan semakin memburuk seiring bertambahnya usia.
Jenis radang sendi yang paling umum adalah osteoartritis dan rheumatoid arthritis.
Ketika mengalami ini, daun cabai dapat menjadi pilihan yang bagus.
Ia memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu memberikan bantuan dari gejala radang sendi.
2. Mengatasi Kram Perut
Kram perut bisa dialami banyak orang, ketika sedang melakukan olahraga misalnya.
Banyak wanita juga sering mengalaminya setiap bulan.
Dengan daun cabai, masalah dengan kram perut dapat dihilangkan.
Seduh saja daunnya, tambahkan garam, dan minum selagi masih hangat.
3. Membantu Menurunkan Berat Badan
Daun cabai mengandung kalori dan lemak dalam jumlah rendah.
Mereka dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif penurunan berat badan.
Untuk manfaat ini, kita hanya perlu memiliki tiga hingga empat daun cabai kering, rebus dalam air dan tambahkan dengan air jeruk nipis atau lemon.
Minumlah langsung di pagi hari.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Baca Juga: Resep Usus Ayam Bumbu Rujak, Serba Serbi Menu Pelengkap Sedap Untuk Makan Siang
4. Memiliki Sifat Antioksidan
Daun cabai memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan yang dapat diberikan pada tubuh oleh radikal bebas - kerusakan sel dan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf.
Mereka adalah sumber vitamin A dan C yang bertindak sebagai antioksidan yang memerangi radikal bebas dalam tubuh.
Mereka dapat membantu menurunkan risiko kanker, katarak, penyakit jantung, asma bronkial, dan osteoartritis.
5. Mengelola Diabetes
Daun cabai telah ditemukan bermanfaat pada penderita diabetes.
Daunnya mengandung phytochemical yang dapat membantu meningkatkan sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin.
6. Membantu Mengurangi Gatal Gigitan Serangga
Ketika diterapkan pada gigitan serangga, daun cabai menghasilkan kesan hangat yang membantu mencegah gatal.
Hancurkan saja daunnya dan oleskan ke seluruh area yang sakit.
Baca Juga: Resep Steak Salmon Asparagus, Hidangan Berkelas Ala Hotel Mewah Namun Gampang Dibuat!
7. Mengurangi Demam
Demam adalah ketika suhu tubuh manusia naik di atas kisaran normal 36-37 ° Celcius.
Untuk secara efektif mengurangi panas pada tubuh, daun cabai dapat dihaluskan dan kemudian dicampur dengan minyak selada dan oleskan di dahi.
Manfaat Cabai Jawa
Diantara Anda mungkin sedikit asing dengan jenis cabai satu ini.
Cabai Jawa (Piper retrofractum Vahl.) bukanlah cabai yang biasa dipakai untuk bahan sambal atau bumbu masakan.
Tanaman ini tumbuh memanjat dan biasa tumbuh liar.
Daunnya seperti sirih, tetapi lebih panjang. Buahnya lonjong, panjang 3-6 cm.
Saat muda, buah ini berwarna hijau, lalu berubah menjadi kuning, dan ketika masak warnanya menjadi merah.
Ketika sudah dikeringkan, warnanya coklat kehitaman berbintil-bintil dan menciut.
Cabai jawa mengandung senyawa piperin, berkhasiat menurunkan panas dan menyenyakkan tidur.
Ia juga memiliki sifat antibakteri berkat minyak atsirinya, antiradang, antikejang, dan aprodisiak.
Rasa pedasnya bisa menghangatkan tubuh dan melancarkan peredaran darah, serta menyegarkan. Ia juga memacu pengeluaran enzim lambung.
Catatan: penderita penyakit hati dan perempuan hamil tidak dianjurkan mengonsumsi.
Berdasarkan penelitian terhadap mencit, tanaman ini dicurigai mempunyai sifat teratogenik (menyebabkan anak cacat).
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR